·٠•● ஜ 𝔭𝔢𝔯𝔞𝔰𝔞𝔞𝔫

89 13 1
                                    

Shoyo terkejut hampir menumpahkan kari ayam miliknya ketika melihat Miya Atsumu membuka pintu toilet dalam satu hentakkan lalu berlari sekencang mungkin meninggalkan ruangan. Shoyo memanggil-manggil nama pria itu tapi tidak di hiraukan.

"Atsumu-san?!"

Merasakan ada yang tidak beres, Shoyo dengan cepat menghabiskan makan siangnya segera. Hendak menyusul Atsumu kebawah. Shoyo sangat tahu bahwa atasannya tersebut bukanlah tipikal orang yang akan buru-buru jika bukan pada sesuatu yang sangat penting atau genting.

Selesai makan dan minum banyak air, Shoyo pergi meninggalkan ruangan dan berlari menuju lift. Menuruni lantai kantor satu per satu. Ketika liftnya berada di lantai 3, Shoyo keluar setelah melihat keberadaan Yachi dan Kiyoko disana.

Shoyo menghampiri kedua wanita yang sedang berbisik-bisik itu.

"Kiyoko-san, Yachi-san, ada apa?"

"Hinata-kun belum tahu?" Yachi, wanita itu memegang kedua pundak Shoyo.

Shoyo memasang tampang bingung, "Ada apa memangnya? Apa terjadi sesuatu?"

Kali ini Kiyoko yang menjawab, "Suguru Daishou membawa kabur uang perusahaan sebesar 100 miliyar. Saat ini polisi sedang mengejarnya."

Manik madu Shoyo membulat sempurna, kaget bukan main saat mendengar itu dari Kiyoko.

"Suguru Daishou?"

Kedua wanita itu mengangguk.

Tunggu sebentar, Suguru itu bukannya lulusan dari Nohebi? Dulu pria itu sempat bermusuhan dengan Kenma. Terutama dalam hal voli mereka selalu bersaing menentukan siapa yang terbaik. Shoyo pernah menyaksikan pertandingan voli Suguru saat masih SMA. Namun ia tidak terlalu mengenal akrab pria ini, Suguru adalah tipikal orang yang jarang menampakkan diri.

"Lalu dimana Atsumu-san?"

"Disana." tunjuk Yachi pada kerumunan orang-orang.

Shoyo bisa dengan mudah menemukan sosok Atsumu karena pria itu yang paling tinggi di antara yang lain. Atsumu sedang berbicara dengan Tsutomu Goshiki, si direktur keuangan. Bersama satu pria lain yang wajahnya masih terlihat asing di mata Shoyo. Shoyo tidak tahu apa yang mereka bertiga tengah bicarakan, namun sepertinya mereka sedang membahas hal penting. Shoyo melihat wajah Atsumu, pria itu tampak sangat kelelahan. Berkali-kali pria berambut pirang itu memijat batang hidungnya gusar. Mata mereka sempat bertemu selama beberapa saat sebelum Atsumu mengalihkannya dan kembali pada perbincangan mereka sebelumnya.

Shoyo paham perasaan Atsumu. 100 milyar itu bukan nominal yang sedikit. Kehilangan uang 10 ribu saja Shoyo sudah misuh-misuh tidak jelas, apalagi 100 milyar! Dan ini uang perusahaan. Bisa-bisa Shoyo gila setelahnya.

Terakhir, Shoyo melihat perawakan tinggi besar mereka keluar pergi meninggalkan kantor. Entah akan kemana mereka pergi. Yang pasti mereka pergi menggunakan mobil Atsumu.

"Aku harap mereka segera menemukan Suguru." Yachi mendekat dan berdiri di sebelah Shoyo. Shoyo mengangguk meng-iyakan pernyataan wanita di sampingnya.

"Yachi-san, sejak kapan si Suguru itu ketahuan melakukan kejahatan ini?"

"Oh.." Yachi meletakkan satu jarinya di dagu, "Dari yang aku dengar, Awalnya Yaku-san merasa curiga dengan gerak-gerik aneh Suguru. Berulang kali Yaku-san memergoki pria itu berdiri di depan ruang brankas sambil berekspresi waspada. Yaku-san bertanya tapi selalu dijawab sinis oleh Suguru, sampai akhirnya tadi siang ia menemukan Suguru sedang membobol brankas. Sayangnya tubuh Yaku-san terlalu kecil dibanding Suguru jadi dia tidak bisa menahannya dan Suguru berhasil melarikan diri."

"Berani sekali melakukan itu di jam kerja." Shoyo berucap datar.

"Bagaimana caranya dia bisa masuk ke dalam? Dia punya akses darimana? Memangnya tidak ada penjaga?"

𝐂𝐀𝐍 𝐘𝐎𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄? • KagehinaatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang