Shoyo membuka pintu. Setelah kembali dari ATM terdekat untuk mengirimkan uang kepada ibunya dan Natsu yang ada di Miyagi. Hal pertama yang ia lihat sudah tentu Atsumu, tengah duduk santai di ruang tengah sembari meminum minuman bersoda. Si jingga itu sempat panik saat tidak merasakan keberadaan ponselnya di saku celana, yang padahal dia tidak membawanya. Huff, hampir saja.. Shoyo pikir ia kehilangan smarfphone nya.
Shoyo mengambil benda pipih tersebut dan semuanya masih seperti semula. Tapi tunggu dulu, sepertinya ada yang berkurang. Shoyo merasa ada yang hilang. Chat nya bersama Tobio tidak ada. Seperti ada yang menghapusnya. Tapi siapa? Atau mungkin ia lupa? Shoyo mengerutkan kening, ia tidak pernah menghapusnya bahkan dari pertama mereka saling chattingan. Tapi kenapa semuanya mendadak menghilang. Shoyo merasa aneh.
Satu-satunya orang yang tahu password ponsel Shoyo yang siapa lagi kalau bukan Atsumu. Shoyo melirik orang itu, pandangan mereka sempat bertemu beberapa saat sebelum Atsumu kembali memfokuskan dirinya kembali dengan ponselnya sendiri.
Tidak menutup kemungkinan jika Atsumu lah yang mengotak-ngatik ponsel Shoyo, ini salahnya karena tidak pernah mengganti password .
"Kau membuka ponselku?"
Tidak ada jawaban.
"Atsumu-san?"
"Ya?" jawab Atsumu pura-pura terkejut.
"Apa Atsumu-san membuka ponselku?" tanya Shoyo mengulangi.
"Untuk apa aku membukanya? Memangnya ada yang menarik?"
Jawaban Atsumu sedikit membuat jengkel Shoyo.
"Memang tidak ada yang menarik. Tapi semua chatku dengan Kageyama tidak ada, seperti ada orang yang sengaja menghapusnya." Shoyo menatap Atsumu curiga.
Atsumu terdiam sejenak sebelum menjawab. Ia pandangi wajah Shoyo yang terlihat sangat kesal. Ternyata Atsumu lebih kesal melihat wajah yang sedang mengkhawatirkan hal sepele tersebut.
"Sebegitu pentingnya kah?" Atsumu menyenderkan punggungnya ke sofa. Membuatnya terlihat seakan tidak peduli.
"Ha?"
Atsumu tidak menjawab, lagi.
"Benar, itu sangat penting. Kageyama sangat penting bagiku. Bahkan aku rela menggeser posisi Natsu di hatiku dengan Kageyama."
Atsumu langsung duduk tegak begitu mendengar perkataan Shoyo. Raut wajahnya memang datar, tapi tak bisa dipungkiri jika hati Atsumu sangat sakit mendengar ucapan tersebut.
"Oh ya? Baru kali ini aku mendengar seseorang rela menggantikan anggota keluarganya dengan orang asing."
"Dia bukan orang asing. Aku mengenalnya dari sejak SMA."
Atsumu tersenyum kecil. "Kau sudah mengatakannya beberapa kali. Tapi bukan itu maksudku. Sekarang, duduklah disini bersamaku. Kau perlu menenangkan diri."
Atsumu menarik lengan Shoyo agar duduk di sebelahnya. Namun hal itu ditolak oleh orang yang bersangkutan.
"Atsumu-san yang menghapus chatku bersama Kageyama, kan?"
Atsumu memijat batang hidungnya.
"Shoyo--"
"Jawab saja."
"Jika pun aku melakukannya, untuk apa?"
"Harusnya aku yang bertanya begitu."
Atsumu melihat dada Shoyo naik turun menahan amarah. Bola mata indahnya terlihat berkaca-kaca.
"Tidak. Aku tidak menyentuh ponselmu."
"Terima kasih jawabannya, Miya-san."
Shoyo pasrah. Berbicara dengan Atsumu hanya membuat amarahnya semakin membludak. Ia berbalik badan dan membanting pintu kamar. Disana Atsumu menengadahkan kepalanya ke atas menatap langit-langit. Ucapan Shoyo masih terasa berdengung di telinganya, 'aku rela menggantikan Natsu dihatiku dengan Kageyama'. Pria itu menghela nafas entah ke berapa kali. Sambil memegang keningnya ia berbisik kepada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐀𝐍 𝐘𝐎𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄? • Kagehinaatsu
Fanfic༺✮•°◤ 𝙃𝙞𝙣𝙖𝙩𝙖 𝙎𝙝𝙤𝙮𝙤 terjebak dalam kisah cinta segitiga. Dia menyukai 𝙆𝙖𝙜𝙚𝙮𝙖𝙢𝙖 𝙏𝙤𝙗𝙞𝙤, tapi si pirang 𝙈𝙞𝙮𝙖 𝘼𝙩𝙨𝙪𝙢𝙪 terus-terusan ngejar dia. 𝙎𝙝𝙤𝙮𝙤 capek, dia harus milih yang mana? Hng, 𝐁𝐱𝐁 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭.