April 2012
Bunyi decitan sepatu pada lantai gymnasium terdengar pada sore hari kala itu. Berlatih voli adalah rutinitas anak-anak Karasuno setelah pulang sekolah. Hari itu pelatih Ukai sedang memberikan pelatihan dan mengatur strategi untuk melawan Dateko.
Priittt
Bunyi peluit pelatih Ukai dibunyikan.
"Kita istirahat 10 menit."
"Siap, coach!"
Mereka break sejenak sebelum kembali latihan. Koushi, sebagai senpai yang dijuluki "the mother of Karasuno" mengatakan kepada semua anak voli Karasuno agar tetap memperhatikan kesehatan meskipun mereka harus berlatih ekstra. Termasuk makan sehat dan istirahat yang cukup.
Shoyo duduk di depan pintu gym sambil mengelap keringatnya menggunakan handuk. Meneguk air mineral dalam botol hingga menghabiskan hampir setengahnya. Kemudian Tobio datang mendekatinya dan berdiri disampingnya. Shoyo melirik pemuda itu dari sudut mata, posenya yang sedang mengusap keringat dengan tangan membuatnya terlihat sangat keren.
Tampan.
Tobio sangat tampan.
"Apa?"
Tobio sangat dingin dan judes. Itu sudah sifatnya secara alami. Shoyo tahu itu sejak mereka pertama bertemu di SMP.
"Tidak ada."
Shoyo menundukkan kepala. Kemudian berdiri dari duduknya.
"Istirahat akan berakhir sebentar lagi. Tolong beri aku toss yang banyak."
Selesai mengucapkan itu Shoyo masuk kedalam gym tanpa melihat Tobio.
Tobio menaikkan satu alisnya. Beberapa hari terakhir Shoyo terlihat aneh. Namun Tobio tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada wing spikernya.
-
-
"Hahaha... Hinata, serius nilai bahasa inggrismu cuma 30? Bwahahaha.."
Nilai bahasa inggris Shoyo adalah yang paling rendah diantara semuanya. Menjadi bahan tertawaan teman sekelasnya. Makanya Shoyo tidak suka belajar. Menurutnya, duduk seharian sembari mengamati deretan tulisan bahasa asing dalam buku sangatlah membosankan. Shoyo lebih suka bergerak, melakukan sesuatu yang membuat tubuhnya berkeringat. Voli contohnya.
"Diamlah.."
Temannya malah semakin menertawakan. Shoyo pasrah saja. Meski sisi galau kadang menghantuinya karena bagaimana pun ia harus ada peningkatan karena jika tidak Shoyo bisa tidak naik kelas.
Damn..
"Siapa itu?" salah satu siswi mendekat ke arah jendela. Melihat seorang siswa laki-laki sedang berdiri di depan mesin minuman.
"Oh, bukannya itu Kageyama, ya?" jawab salah seorang siswa.
"Kageyama Tobio dari kelas 1-3?"
"Benar. Setter nya Karasuno."
Mendengar nama yang tak asing, lantas Shoyo berdiri dari tempat duduknya dan bergabung. Ternyata Tobio sedang melakukan kebiasaannya. Yakni berdiri di depan mesin minuman.
"Dia sedang apa sih?"
Temannya yang lain mengedikkan bahu.
"Tidak tahu. Dia begitu terus dari tadi. Berdiri di depan mesin seperti patung."
Shoyo terkekeh pelan. Mereka tidak tahu saja, Tobio tidak sedang cosplay jadi patung atau apapun itu, tapi dia sedang bingung memilih minuman. Shoyo pernah melihat Tobio berdiri di depan mesin minuman sampai 15 menit lamanya hanya karena bingung memilih antara susu atau yogurt. Pada akhirnya susu tetaplah menjadi pemenang sebagai keputusan akhir Tobio.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐀𝐍 𝐘𝐎𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄? • Kagehinaatsu
Fanfiction༺✮•°◤ 𝙃𝙞𝙣𝙖𝙩𝙖 𝙎𝙝𝙤𝙮𝙤 terjebak dalam kisah cinta segitiga. Dia menyukai 𝙆𝙖𝙜𝙚𝙮𝙖𝙢𝙖 𝙏𝙤𝙗𝙞𝙤, tapi si pirang 𝙈𝙞𝙮𝙖 𝘼𝙩𝙨𝙪𝙢𝙪 terus-terusan ngejar dia. 𝙎𝙝𝙤𝙮𝙤 capek, dia harus milih yang mana? Hng, 𝐁𝐱𝐁 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭.