·٠•● ஜ 𝔠𝔦𝔲𝔪𝔞𝔫 𝔭𝔢𝔯𝔱𝔞𝔪𝔞 (2)

159 16 57
                                    

Suara kecupan bergema di dalam apartemen mewah ber cat nuansa abu. Di remang-remang nya cahaya tampak seorang pria berambut undercut dengan Surai yang di semir pirang keemasan tengah menguasai bibir seorang pemuda dengan menggebu-gebu.

Ciumannya kasar, membuat dada sesak. Shoyo memukul dada bidang Atsumu, memberitahu bahwa ia membutuhkan oksigen untuk bernafas.

Pria itu memberikan kesempatan untuk menghirup udara, namun hanya sebentar saja. Atsumu kembali mendorong tubuh kecil itu ke dinding dan mengurung pemuda itu dengan tubuhnya.

Ia kembali menciumi pemuda itu tanpa ampun. Suara desahan tertahan Shoyo membuatnya semakin bersemangat. Ia sangat menginginkan ini terjadi secara terus menerus.

"Ngghh.."

Atsumu menangkup kedua pipi pemuda itu agar semakin dalam ciumannya. Lidahnya meleos masuk melalui celah bibir Shoyo untuk mengajaknya bertarung saliva. Ia menjelajahi goa basahnya, mengabsen semua yang ada dan membelit lidahnya.

Tak pernah sedikit pun pria pirang tersebut memberikan jeda untuk cumbuan mereka. Cumbuan yang diinginkan sepihak, mungkin.

Shoyo memukul-mukul dada bidang Atsumu, lagi. Matanya mulai berair tanda bahwa ia akan menangis. Tangannya gemetar hebat, lutunya lemas bagaikan jelly.

Atsumu memutuskan pagutan mereka. Benang saliva terjalin diantara bibir keduanya, sampai akhirnya terputus dan menetes di sudut bibir Shoyo. Atsumu menjilatnya sampai bersih seakan-akan hal itu adalah eskrim yang sangat lezat.

Bola mata coklat Atsumu menatap dalam-dalam netra indah pemuda di hadapannya. Ia melihat bibir pemuda yang sudah dicium kasar olehnya telah membengkak dan memerah sempurna. Atsumu tersenyum tipis, mengusapkan ibu jarinya di atas bibir Shoyo, merasa bangga atas apa yang sudah dibuatnya.

Shoyo mengira bahwa semua itu telah berakhir. Tapi sayangnya itu tidak terjadi. Kondisi yang sangat berantakan tampak menggoda di mata Atsumu dan hal tersebut sukses membuat libidonya naik turun tidak karuan.

Ayolah.. Orang gila mana yang tidak tergoda melihat Hinata Shoyo versi ini.

Bibir membengkak, mata sayu, wajah memerah, peluh yang bersatu dengan anak-anak rambut, serta pakaian yang mulai berantakan karena ulah Atsumu.

"Aahhh.. At-Atsumu--"

Shoyo berteriak refleks ketika Atsumu tiba-tiba mengangkatnya seperti karung beras kemudian menghempaskan tubuh kecilnya ke atas ranjang milik Atsumu.

"Atsumu-san! apa yang kau la--"

Belum juga ia menyelesaikan ucapannya, Atsumu sudah kembali menciumi bibirnya dengan menggebu-gebu. Persis Seperti di awal. Kedua tangan Shoyo di tahan di atas kepalanya sehingga ia tidak bisa bergerak bebas.

"Hmpph.. Nghh.."

Atsumu sudah kehilangan akal sehat. Yang ada dalam pikirannya hanyalah bahwa ia menginginkan Shoyo malam ini. Hanya Shoyo. Hatinya bermonolog, kapan ya terakhir kali ia mendapat kenikmatan luar biasa seperti ini? Jawabannya belum. Atsumu baru merasakannya sekarang, hanya pada Hinata Shoyo. Dunianya seperti berputar, pemuda tersebut benar-benar dalam genggamannya.

Seakan menulikan pendengaran, bahkan mengabaikan seluruh rengekan si submisiv yang terus memintanya untuk berhenti. Atsumu tidak peduli, ia terus menyatukan air liur mereka dan ternyata tidak hanya itu, lidah basah Atsumu mulai merambat turun menuju leher. Menggigit, menjilat, dan menghisap kuat-kuat hingga menimbulkan bercak merah keunguan pada kulit leher mulus tersebut.

"Hen..ti..kan.."

Rengek pemuda di bawah kungkungannya. Di sisa-sisa tenaga yang tersisa ia mencoba melepaskan dirinya dari jeratan Miya Atsumu si dominan bernafsu tinggi. Berulang kali ia memberontak meski jeratannya tak melemah sedikitpun.

𝐂𝐀𝐍 𝐘𝐎𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄? • KagehinaatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang