Shoyo menutup mulut dengan kedua tangan saat menguap. Sudah jam dua belas lebih lima menit, waktunya makan siang. Pria itu mengeluarkan dua kotak bento, satu untuk dirinya, sedangkan yang satunya untuk Atsumu. Terkadang Shoyo membuat dua kotak bento. karena menurut Atsumu, makanan buatan Shoyo sangat enak dan ia ingin Shoyo membuatkan untuknya.
Shoyo keluar dari ruangan kerjanya. Berjalan lurus kemudian belok ke kanan tempat dimana Atsumu berada. Seraya tersenyum dan melambai kepada orang yang ditemuinya. Termasuk Yachi Hitoka dan Kiyoko Shimizu, Manajer kepercayaan mereka. Shoyo memang terkenal ramah di kalangan semua.
"Atsumu-san?" Shoyo mengetuk pintu di hadapannya. Tak lama kemudian terdengar suara berat laki-laki dari dalam mempersilahkannya masuk.
Shoyo memutar kenop pintu. Di dalam, Shoyo melihat Atsumu sedang berbaring di sofa. Bersama berkas-berkas yang cukup banyak tertumpuk di letakkan di atas meja depan sofa. Wajah Atsumu sangat kelelahan. Matanya sayu serta rambutnya agak berantakan. Shoyo menghela nafas, pasti berat rasanya menjadi Direksi dan mengurus perusahaan sebesar ini. Belum lagi yang ada di Inggris kemarin. Memikirkan hal itu, Shoyo jadi teringat Tobio. Pria kelam itu mempunyai jabatan sama dengan Atsumu, mengurusi perusahaan berbeda negara. Ditambah, Tobio bilang ingin membuka perusahaan lagi di Jepang. Itu pasti akan membuatnya lebih sibuk lagi.
"Sudah waktunya makan siang, Atsumu-san. Istirahatlah, aku membawakanmu bento buatanku."
Shoyo duduk dekat kaki Atsumu yang tengah terbaring itu. Menyadari ada orang di sofanya, Atsumu bangun untuk duduk agar posisinya bersebelahan dengan Shoyo.
"Terima kasih." Atsumu membuka kotak bentonya. Nasi putih, tempura, chicken teriyaki saus pedas, dan beberapa sayuran serta rumput laut kering. Tak lupa, Shoyo juga menambahkan beberapa irisan buah.
Tanpa minum terlebih dahulu, Atsumu langsung menyantap bento buatan Shoyo. Sambil mengunyah, matanya membulat.
"Masakan buatanmu selalu enak. Aku suka sekali chicken teriyaki nya." puji Atsumu.
Shoyo tersenyum. "Kau selalu mengatakan hal yang sama, Atsumu-san."
"Aku serius. Bento yang dibuatmu tak pernah gagal." jawab Atsumu meyakinkan Shoyo.
"Aku bisa membuatkannya lagi sebanyak yang kau mau." Shoyo berucap. Mendengar itu, Atsumu menghentikan sejenak kegiatan makannya. Pria rambut pirang itu kemudian melihat Shoyo.
"Hanya untukku, kan?" tanya Atsumu. Suara Atsumu terdengar sedikit menekan.
"Huh?"
Atsumu memperpendek jarak wajahnya dengan wajah Shoyo. Menatap lekat-lekat manik madu Shoyo yang mirip lembayung senja.
"Bento yang kau buat itu hanya untukku seorang." Atsumu bicara sungguh-sungguh. Bermaksud agar lawan bicaranya paham tanpa bertanya yang kedua kali.
Merasakan hawa yang sedikit menekan dari rekan kerjanya, Shoyo hanya mengangguk menyanggupi.
"T-tentu saja.."
Belum puas, Atsumu masih tetap pada posisinya. Ibu jari pria pirang itu menyentuh sudut bibir Shoyo. Mengusap pelan sisa saus pedas yang menempel lalu ia jilat saus itu menggunakan lidah.
Ahh.. Atsumu lagi-lagi dibuat terpesona. Bibir merah muda milik pria di hadapannya ini selalu berhasil memacu detak jantungnya. Jika Atsumu mengecup bibir itu, walau sebentar saja, rasanya seperti apa, ya?
Pasti manis.
"Ayo kita lanjutkan makan kita." Atsumu tersenyum. Tak peduli jika lawan bicaranya bingung tak karuan.
Ishhh.... Benar-benar orang ini.. Selalu bertingkah aneh...
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐀𝐍 𝐘𝐎𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄? • Kagehinaatsu
Fanfic༺✮•°◤ 𝙃𝙞𝙣𝙖𝙩𝙖 𝙎𝙝𝙤𝙮𝙤 terjebak dalam kisah cinta segitiga. Dia menyukai 𝙆𝙖𝙜𝙚𝙮𝙖𝙢𝙖 𝙏𝙤𝙗𝙞𝙤, tapi si pirang 𝙈𝙞𝙮𝙖 𝘼𝙩𝙨𝙪𝙢𝙪 terus-terusan ngejar dia. 𝙎𝙝𝙤𝙮𝙤 capek, dia harus milih yang mana? Hng, 𝐁𝐱𝐁 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭.