22

31 8 0
                                    

"Aku ambil baju dulu ya kak" Kata Danial yang langsung berlari kearah kamarnya yang berada di lantai 2.

Sementara itu, Luna menunggu di ruang tamu, Daniel kedapur untuk mengambilkan Luna minuman dingin.

"Nih" Kata Daniel sambil meletakkan sebuah minuman kaleng soda.

Luna menerimanya, sambil melihat sekitaran. Daniel masih diam menjaga jarak dengan Luna, lebih memilih memainkan ponselnya.

"Kamu tinggal berdua aja kah?"

Daniel melihat Luna kikuk. Menganggukan kepalanya.

Hingga Luna berhenti di salah satu pigura berwarna kuning emas. Tampak foto sikembar Daniel dan Danial. Luna tersenyum, sambil mengusap halus bingkai foto itu, perlahan senyum Luna sirna. Menghela nafas besar.

"Nanti mampir ke supermarket dulu ya, aku mau belanja kebutuhan sehari. Boleh?" Tanya Luna sopan yang tiba-tiba berdiri tegap dan menghadap ke arah Daniel.

"Uhuukk..uhuuukkk" Daniel tersedak ketika Luna berkata sangat formal.

Melihat itu, Luna merasa bersalah dan buru-buru untuk membantu menenangkan Daniel.

"Maaf-maaf..." Ucapnya sambil membersihkan baju Daniel yang terkena air.

Daniel menggelengkan wajahnya, sambil masih terus terbatuk. "Uhuukk-uhukk.."

"Maaf ya, aku tadi cuman ijin kamu aja kan kamu yang bawa mobilnya. Maaf-maaf bukan maksud aku untuk buat kamu kaget" Wajah Luna benar-benar terlihat ketakutan.

Daniel berusaha mengatur nafasnya, hingga tangan Daniel menggenggam tangan Luna yang sedari tadi membersihkan bajunya yang basah. Kedua bola mata itu saling bertemu, jarak mereka lumayan dekat. Daniel bisa melihat indah iris mata yang Luna miliki.

"It's ok. Gue udah nggak apa-apa" Kata Daniel tenang.

Luna menatap Daniel sebentar kemudian tersenyum kecil. "Okay"

Sadar dengan jaraknya, Daniel perlahan mundur dan melepaskan genggaman tangannya. Tak lama, Danial datang membawa tas berisi pakaian.

"Ayoookkk" Ajak Danial dengan wajah gembira.

"Ayookk" Lanjut Luna.

Singkatnya sekarang mereka berada di swalayan untuk membeli beberapa kebutuhan. Danial sibuk dengan rak jajanan sedangkan Luna sibuk memilih ikan segar. Daniel? Jangan ditanya, dia akan selalu berada di sebelah Luna. Mendorong troli adalah hal yang dia lakukan saat ini.

"Nial ada alergi nggak??"

Daniel hanya menggelengkan kepalanya. Melihat itu, Luna melanjutkan mengambil beberapa potong salmon segar. Bersamaan dengan itu, sebuah tangan putih dan wangi juga terulur mengambil ikan salmon yang tinggal satu stoknya.

"Oh maaf" Kata Luna.

Saling memandang dan mengucap kata maaf.

"Ini tinggal satu, tadi kamu duluan yang pegang. Nih" Kata gadis cantik berambut panjang itu.

"Ah iya, tapi kamu gimana?"

"It's ok aku bisa cari lainnya" Katanya sambil tersenyum manis.

"Kar..gue amb..." Suara lelaki itu terhenti ketika melihat Daniel disebelah Luna.

"Queen? Daniel? Lo berdua ngapain disini?" Tanya Deon.

"Lo sekarang lagi dimana?" Tanya Daniel datar.

"Swalayan"

"Ngapain?"

"Belanja"

"Dah taukan jawabannya gue ngapain disini sama Luna" Ucap Daniel dengan wajah datarnya.

Queen LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang