08

42 13 3
                                    

"Abang pulang...." Sapa seorang lelaki tampan yang baru saja menutup pintu rumahnya.

Dari area ruang tengah, sapaan hangat itu disambut oleh seorang gadis kecil yang cantik bernama Danial Q Gion.

"Abang udah balik kah?"

"Belum, yang datang ini arwahnya abang" Goda Daniel sembari duduk disamping adek kesayangannya itu.

Ditatapnya lelaki yang sekarang sedang menata beberapa makanan dimeja ruang tengah. "Mulutnya lemes kayak boci" singkat dan dingin.

"Boci...boci enak aja. Cowok tulen nih"

"Mana buktinya? Abang aja masih ngejomblo sampe sekarang. Berarti abang boti lah"

Hari sial tidak ada dalam kalender, seharian ini Daniel digempur dengan segala perkataan yang membuatnya tidak bisa membalas dengan lancar seperti biasanya.

Menatap Danial, lelaki itu hanya diam seribu bahasa. Tatapannya datar dan dingin, sadar dengan apa yang akan terjadi Danial langsung tersenyum dan mencium pipi kakaknya.

Muuaaccchhh

"Jangan dipotong ya bang uang bulanan Nia"

Lebih memilih menikmati makanan daripada uang bulanan dipotong. Daniel tersenyum melihat kelakuan adik semata wayangnya itu.

"Yaudah abang bersih-bersih dulu sana. Habis itu istirahat pasti capek" Titah Danial yang berumur 8 tahun itu.

Daniel mengangguk.

"Oia bang, tadi dia telpon lagi. Tapi nggak aku angkat" Ucap Danial ketika Daniel baru saja berdiri disampingnya.

Daniel jelas tau siapa yang dimaksud oleh adiknya itu.

"Aku nggak mau bang ketemu dia. Aku benci sama dia" Kesal gadis berambut hitam pendek itu.

Usapan lembut dari tangan kekar Daniel mampu menghipnotis Danial yang tadinya kesal.

"Nanti abang yang bilang. Kamu ganti no aja ya"

Danial mengangguk, Daniel berlalu pergi.

Jarak umur mereka memang sangat jauh, tapi hal itu tidak mengurangi rasa sayang Daniel kepada adiknya. Tinggal di rumah berdua cukup membuat lelaki berbintang scorpion itu merasa tenang.

---------

"Gimana adikmu? Kalian sudah makan kah?" Tanya seseorang dari balik ponsel Daniel.

"Sudah aku bilang kan, jangan menghubungi dia lagi. Apa yang anda cari nyonya" Raut wajah kesal tergambar jelas diwajah tampan Daniel.

"Aku merindukan anak-anakku, aku merindukan Nia. Tolong bantu aku nak, bantu ibumu ini"

Tanpa basa basi, Daniel langsung menutup telpon genggamnya setelah mendengar kata yang amat dia benci.

Merebahkan tubuhnya di kasur, Daniel menutup matanya sejenak. Lelah ditubuhnya seakan bertambah dengan kehadiran seseorang yang sangat dia benci itu.

Tok tok tok...

"Masuk" kata Daniel masih dengan memejamkan matanya.

Kriiiyyyttt...suara pintu kamar yang terbuka. Seorang gadis masuk dengan membawa guling dan boneka nemo kesayangannya. Mengenakan piyama bermotif micky mouse, Danial masuk kedalam kamar kakaknya.

"Bang...Nia tidur sama abang ya malam ini" Ijinnya lirih sambil berdiri dibalik pintu kamar yang sudah tertutup.

Perlahan Daniel membuka kedua matanya sambil terkekeh kecil. Bangun dari tidurnya, Daniel tersenyum kecil melihat kelakuan adiknya itu. Dia sangat hafal jika adiknya sudah meminta untuk tidur bersama, berarti ada yang tidak beres dengan adiknya.

Queen LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang