"Udah siap?" Tanya seorang lelaki yang terlihat tampan dengan setelah jas hitam mewah.
Seseorang yang berdiri di depan kaca itu tampak melihat seluruh penampilannya melalui kaca dikamar mewah.
"Ganteng juga ya gue ternyata" Ucap lelaki yang sudah mengenakan toxido hitam mahal.
"Gilak" Singkat sahabatnya.
Senyum tampan itu terlukis di wajahnya. Setelah selesai memastikan penampilannya, mereka berdua bergegas ke altar untuk menunggu mempelai wanita. Sementara itu di kamar mewah sebuah hotel, dua wanita ini sedang bersiap-siap. Tampak gaun berwarna putih mewah bertabur berlian membuat salah satu wanita itu tampak cantik.
"Gue nggak nyangka, elo bakal nikah" Ucap seorang wanita.
Senyum manisnya terlihat dengan lesung pipi yang menambah kesan cantik wanita itu. "Gue pun nggak nyangka, kalau gue bakalan nikah"
"Heheh, yaudah yuk mempelai lelakinya sudah siap tuh". Ajak wanita berambut panjang itu dengan riang.
Dan disinilah, kedua mempelai melangsungkan pernikahan. Terlihat sakral ketika pendeta membacakan janji suci untuk kedua mempelai ini. Setelah mengucapkan janji suci itu, mereka pun berciuman. Para tamu bertepuk tangan meriah.
Sama halnya dengan pasangan yang duduk di bangku depan, sebuah kecupan manis pun mereka lakukan dengan senyuman bahagia yang bisa dilihat semua orang. Acara berlanjut, pesta yang diadakan oleh malam ini sungguh meriah sekali.
"Gak nyangka banget gue, elo duluan yang nikah" Ucap Ducan.
"Elo sih kelamaan, kebanyakan coba sana sini" Balas Alister.
"Geblek lu" Sinis Ducan kemudian melirik Luna yang ada didepannya.
"Jangan terlalu keras sama Zia, Om. Kasian dia" Tegur Luna lembut sambil menggandeng tangan Daniel disampingnya.
"Elo juga, cepetan nikahin Luna" Ucap Alister kepada Daniel.
"Iya-iya bawel aja nih om-om ini" Melihat Alister dingin.
"Luna...Udah ada kabar kah?" Tanya Karina pelan. Luna yang paham akan pertanyaan itu hanya tersenyum kemudian menggeleng pelan. Karina mengusap lembut tangan wanita yang ada disampingnya itu.
"Sayang, aku ke toilet dulu ya" Ucap Luna kepada Daniel. Dijawab anggukan dengan Daniel.
Gaun seksi Luna dengan warna pastel membuat Luna tampak cantik malam ini. Kulitnya yang putih menambah kesan istimewa di tubuh Luna. Berjalan di lorong hotel yang sepi membuat sedikit perasaan Luna was-was ditambah hawa dingin yang menyapu tubuh seksi Luna.
Toilet wanita di hotel ini sangat mewah, beberapa wanita kelas atas sedang mempercantik diri mereka. Selesai dari toilet, Luna berjalan kembali keaula tetapi, langkahnya terhenti ketika dia mendengar suara alunan piano dari sebuah lorong yang mana itu menuju sebuah ruangan lainnya yang menampilkan view balkon dan pemandangan malam yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Love
Fiksi RemajaTentang kehidupan seorang gadis bernama Kaluna Queen Lasya