26

24 4 0
                                    

London.... 2 tahun kemudian....

"Elo yakin nggak mau balik kesana?" Tanya Karina yang ikut ke London untuk membantu Deon menyelesaikan pekerjaan disana.

"Enggak" Singkat Deon sambil terus mengerjakan pekerjaannya.

"Hmmm, padahal yang gue tau elo sayang banget sama Luna. Elo sampe rel..."

"Bisa diem nggak?"

Seketika Karina diam membisu. Tapi, Deon lupa jika Karina tidak bisa di bohongi semudah itu. Karina yakin sahabatnya itu benar-benar merindukan wanita yang amat dia sayangi.

Tok tok tok tanpa menunggu dipersilahkan masuk, tamu yang mengetuk pintu itu langsung masuk ke dalam ruangan Deon. Deon jelas tidak terkejut siapa pelakunya.

"Ayo makan siang" Ajak Alister.

Karina dan Deon menoleh kearah asal suara itu. Tepat disamping Karina, Alister berdiri santay. Deon menggelengkan kepalanya.

"Kalian aja, aku sibuk" Kata Deon.

"Aku? Seriously? Sejak kapan kamu menggunakan kata baku seperti itu?" Tanya Alister.

"Om..."

"Ok-oke baiklah" Kata Alister mengangkat kedua tangannya. "Om kesini cuman mau nganter ini aja setelah itu om harus kembali lagi" Meletakkan sebuah undangan yang terkesan sangat mewah diatas meja kerja Deon.

"Ini buat kamu juga" Kata Alister memberikan sebuah undangan ke Karina.

Jelas saja Karina terkejut, "Aku?" Sambil menunjuk dirinya sendiri.

Alister hanya mengode dengan matanya agar Karina segera mengambil undangan itu. Karina menerimanya dan membaca nama yang tertera sebagai sepasang pengantin itu. Sepasang mata indah itu tampak membulat. Diam terpaku melihat kearah Alister yang memang sedari tadi menunggu respon Karina.

Alister hanya menganggukan kepalanya. Deon?? Lelaki itu belum membukanya, tapi Deon sudah tau siapa nama pasangan yang ada di dalam undangan itu.

Deon menegakkan tubuhnya menata dan menyatukaan beberapa berkas dimejanya, "Aku mau siap-siap dulu, ada rapat habis ini"

Karina hanya menghela nafas, Alister hanya diam melihat Deon yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri itu.

--------------------------------------------------------

Ting ting ting ting...suara sendok yang mengaduk secangkir teh hangat, Dicafe yang tidak jauh dari kantor Deon, kedua anak manusia ini tengah menikmati makan siang mereka. Lelaki bertubuh kekar itu sedang menikmati daging steak yang dia pesan, sedangkan gadis cantik yang bersamanya tampak berfikir.

"Nggak usah dipikirin, apa yang kamu lihat belum tentu terjadi" Kata Alister.

"Iya tapi, gimana ceritanya lho"

Alister tersenyum miring, Karina tampak kesal melihat hal itu.

"Cepat habiskan makanmu, setelah itu ikut aku" Titah Alister.

Karina pun melihat aneh. Sudut bibir Alister sedikit terangkat melihat mimik wajah Karina. Disini lah mereka sekarang. Sebuah butik gaun yang sangat terkenal. Karina sangat dimanjakan oleh berbagai model gaun terpampang indah dengan warna dan corak yang elegan.

"Selamat datang tuan Alister. Anda sudah di tunggu kehadirannya" Sapa salah satu pegawai toko.

"Baik, Apakah Carlos sudah datang?"

"Sudah Tuan, tetapi Tuan Carlos pergi lagi. Tapi, beliau sudah menyiapkan semuanya"

Alister mengangguk, pegawai itu mempersilahkan masuk dan disinilah mereka sekarang. Ruangan khusus VVIP untuk mencoba beberapa gaun mewah.

Queen LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang