Jika saja, waktu bisa berhenti berputar aku ingin menatap iris mata indah itu lebih lama
Jika waktu bisa diputar kembali, aku ingin menjadi orang pertama yang hadir saat hujan turun itu.
Dan, Jika waktu mengijinkan berjalan lebih lama, aku ingin hidup bersamamu.
Hening, tenang, dan sunyi. Hanya suara deburan ombak yang terdengar malam ini. hangatnya api unggun masih terasa di tubuh Daniel yang saat ini tengah duduk di depan api unggun sambil memainkan gitarnya.
Lembut alunan music yang dia bawakan membuat suasana menjadi romantis. Beberapa pengunjung juga belum terlelap tidur.
Menatap cahaya bulan malam itu, Daniel terdiam mengagumi keindahan maha karya sang pencipta. Deburan ombak yang saling bersautan membuat suasana kian terasa intim.
“Mau coklat hangat nggak?” Tanya Luna lembut.
Daniel sedikit terkejut ketika melihat Luna belum terlelap tidur. Duduk disampingnya, Luna memberikan secangkir coklat hangat ke Daniel. Lelaki kekar itu menerima pemberian Luna.
“Makasih. Kenapa belum tidur?? Tempatnya nggak nyaman?”
Luna menggeleng sambil tersenyum. “Enak kok, cuman emang nggak bisa tidur aja”
Daniel diam, meletakkan gelasnya dan memainkan lagi gitarnya. Sesekali Luna tersenyum kecil mendengarkan irama gitar senduh itu.
“Kok berhenti?” Tanya Luna ketika tidak lagi mendengar suara senduh gitar.
“Udah malem, tidur sana. Kalau elo sakit gue yang dihajar om Ducan” Kata Daniel yang kemudian meletakkan gitarnya di sampingnya.
Mengambil ponselnya dan melihat jam yang terpampang, “Jam 11, tidur sana” Titah Daniel.
“Kamu gimana?”
“Gue kenapa?”
“Ya kamu tidur mana?”
“Mana aja bisa” Singkatnya. Luna memicingkan matanya.
“Nggak ah, masih mau disini dulu. Kamu kalau mau berenang, gih sana”
Skak mat,
Kebiasaan Daniel memang seperti itu sebelum tidur. Harus berenang dahulu sebelum tidur, Danial pelakunya. Didalam tenda tadi, Danial banyak bercerita tentang kakaknya itu.
Daniel diam, Luna terkekeh kecil. “Aku ikut ya”
“Nggak”
“Pelit”
“Biarin”
“Ish”
“Hm” Akhir kata yang dimenangkan Daniel. Dasarnya Luna, wanita ini langsung bangkit dan berlari kearah bibir pantai yang gelap.
Tidak ingin ambil pusing, Daniel pun bergegas menyusul Luna setelah memastikan pintu tenda Danial tertutup dengan benar.
Suara deburan ombak semakin terdengar jelas dan keras. Senyum Luna kembali merekah, bermain di dekat bibir pantai kaki jenjang Luna sudah berpapasan dengan air laut. Dingin, jelas tapi Luna tidak memperdulikannya.
Wanita itu malah asik menendang-nendang air laut malam itu. Daniel hanya menggelengkan kepalanya.
"Renang gih, aku disini kok" Kata Luna sambil mengeratkan kardigan yang dia kenakan.
Awalnya Daniel hanya diam, hingga perlahan membuka satu persatu pakaian yang dia pakai hingga menyisahkan celana boxer ketat miliknya.
(Kira-kira badannya Daniel seperti ini ya)

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Love
Novela JuvenilTentang kehidupan seorang gadis bernama Kaluna Queen Lasya