25

19 4 0
                                    

"Kaaakkkk tangkaaapppp" Teriak Danial sambil melemparkan balon bola yang dia bawa.

Luna dan Danial sudah bangun terlebih dahulu. Daniel masih terlelap dalam mimpi indahnya.

Danial sudah basah kuyup dengan baju renangnya, sedangkan Luna mengenakan kemeja putih panjang yang sekarang memperlihatkan lekuk tubuhnya dan dalaman yang dia kenakan.

"Ahahahaahah, awas yaaa kamu...ahahahah" Luna dan Danial tampak seru bermain.

Selesai bermain, mereka langsung membersihkan diri. Danial mampir ke supermarket mini untuk membeli jajan. Sedangkan Luna kembali ke tenda untuk mengemasi pakaian. Tenang saja, area perkemahan ini jauh dari jalan raya.

"Dan, bangun..hey" Ucap Luna lembut.

Karna tak kunjung bangun, Luna memiliki ide sedikit gila. Melihat sekilas keluar tenda, Danial masih antri membeli es krim. Pintu tenda pun di tutup Luna. Perlahan tangan Luna masuk ke dalam pakaian Daniel.

Meraba halus otot-otot seksi itu, hingga Luna sampai di atas Daniel. Wajah tampan itu bisa Luna lihat dengan jelas. Perlahan, tangan Luna meraba turun kebawah.

Grab..

Tangan Luna dipegang oleh Daniel saat akan memasuki wilayah yang beresiko tinggi. Luna tersenyum.

"Wake up boy"

Daniel tersenyum tipis, kemudian membuka kedua matanya. Cantik dan indah, hanya itu yang bisa Daniel puji dalam hati ketika melihat wajah Luna.

"Bangun, yuk sarapan" Ajak Luna.

"Danial?"

"Beli jajan, tuh mas...aakkkhh"

Tubuh Luna sekarang berada dibawah kungkungan Daniel. "Sakit?"

Luna menggelengkan kepalanya,"Better langsung kan?"

Daniel menatap Luna dingin, kemudian mencium leher Luna dan membisikkan sesuatu.

Luna tersenyum, "5 menit" Daniel tersenyum dan dilumat lah bibir kenyal Luna.

Jangan tanyakan nafas Daniel sekarang, seakan menuntut lebih Daniel mencoba menenangkan miliknya, sementara Luna masih berusaha untuk mengeluarkan binatang berbahaya dari balik jerujinya.

Daniel mengulum bibir mungil itu hingga beberapa kancing baju Luna terlepas dan menampilkan buah dadanya. Deru nafas yang saling bersautan, tatapan sayu yang memabukkan membuat mereka berdua seperti melayang.

"Please No, lama-lama gue nggak kuat Lun"

"It's ok, Dan. It's ok" Luna menarik kepala Daniel dan merekatkan pada keningnya.

"Please. I like how you treat me last night"

Daniel masih menelan salivanya, Luna masih berusaha mengusap dada bidang Daniel. Dan...

"Akkhhh..." Teriak Luna kecil ketika jari Daniel masuk ke vaginanya.

Flash back on...

"Ssttt..." Kata Daniel ketika tangannya berusaha menembus vagina Luna.

Bukan tanpa alasan Daniel melakukan hal itu, Tapi Luna berhasil membuat dirinya bertekuk lutut dibawah pengaruh lembut sikapnya.

Luna menahan desahannya sambil terus meremas rambut Daniel, tangan Daniel sangat aktif, seaktif bibirnya yang saat ini tengah mengecup payudara Luna.

"Please, Dan...Please" Mohon Luna berbisik.

Daniel tidak mendengarkan permintaan Luna, malah semakin dalam menghisap puting Luna dan jarinya benar-benar sangat aktif, hingga....

Queen LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang