30

41 5 1
                                    

Suasana tenang saat ini membuat Luna tenang, berdiri di salah satu kotak kaca dengan abu didalamnya, sebuah foto anak kecil dan beberapa pernak-pernik kesukaannya. Di tangan Luna, sudah ada sebuah buket bunga kesukaan Bulan. Bunga baby breath dan matahari.

"Hay Bulan, maaf kakak baru kesini. Tapi, sekarang kakak nggak sendirian. Kakak kesini sama kak Deon, Kamu pasti kangen kan sama dia?" Ucapnya lembut dengan wajah senduhnya.

Dari belakang, Deon merangkul Luna erat seolah-olah memberikan kekuatan untuk wanita yang sangat dia cintai seumur hidupnya itu.

"Hay Bulan, sesuai janjiku kemarin, kakak bakalan jagain kak Luna. Kak Deon juga janji nggak akan buat kak Luna nangis" Janji Deon didepan makan Bulan adik Luna.

Luna yang tenang tidak lagi bisa menahan air matanya. Tertunduk sambil memeluk erat buket bunga itu. Deon yang berada di belakangnya kemudian memeluk dan mencium pucuk kepala Luna lembut. Tidak ingin wanitanya terlalu larut dalam sebuah kesedihan.

Mengenang masa lalu sekilas, Deon dan Luna seakan berbincang dengan Bulan di salah satu kursi taman di area pemakaman.

"Bulan dulu itu suka banget ngusilin kamu kan?" Ucap Deon.

"Iya, dia kan juga suka sama kamu. Inget nggak waktu ulang tahun kamu yang keberapa yaa...aku cemburu tau, waktu Bulan nyium kamu" Celoteh Luna sambil memanyunkan bibirnya.

Mendengar itu Deon terkekeh kecil, sambil mengusap punggung tangan Luna. Deon pun mengucap syukur dalam hati, Wanitanya telah kembali ceria. Banyak cerita yang mereka kenang hingga waktu malam tiba.

------------------------------------------------------

Hari ini adalah hari yang sangat Deon tunggu-tunggu selama ini. Hari dimana setelah penantian panjangnya dan banyaknya rintangan yang mereka alami. Hari dimana akan menjadi hari bersejarah baginya dan Luna. Deon dan Luna menikah.

Semua persiapan sengaja dilakukan secara mendadak, setelah 2 tahun kepergian Daniel dan Ducan, mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan. Kabar baik terus menerus mereka dapatkan, Karina yang tengah mengandung 2 minggu, dan Luna yang juga tengah berbadan dua dengan usia kandungan 2 bulan.

Tidak ada tanda-tanda apapun ketika Luna mengandung saat ini. Deon yang mendengarnya jelas sangat senang dan bahagia. Seperti namanya, Luna sangat diratukan oleh pangeran hatinya, Deon.

Beberapa tamu yang hadir di pernikahan Luna dan Deon, menyambut dengan gembira ketika pasangan pengantin ini memasuki ruang aula. Pemberkatan dan doa dimulai hingga tiba saatnya sepasang kekasih ini saling memakaikan cincin di masing-masing jari manis mereka. Ciuman hangat dan lembut di bibir mereka juga tidak terlupakan. Betapa indah dan romantis suasana hari ini.

"Waaahhh selamat ya, Yon akhirnya" Ucap Karina.

Deon tersenyum sambil merangkul Luna dari samping. "Makasih ya, berkat doa kalian juga kami bisa kayak sekarang" Kata Deon.

Luna tersenyum manis, terlihat raut wajah bahagianya. Berbeda dengan wajah tenang Alister yang tidak bisa ditebak.

"Jangan lupa besok lusa kalian berangkat ya" Kata Alister.

Deon yang paham kemudian mengangguk, sementara Luna malah kebingungan.

"Besok lusa kenapa sayang?" Tanya Luna pada Deon.

"Nanti ya, ada surprise buat kamu"

"Ish" Kesal Luna.

----------------------------------------------------------------------

London....

"Nonaaa Danial, mobilnya sudah siap. Mari berangkat sekarang" Ucap salah satu pembantu di rumah megah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queen LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang