02

96 17 1
                                    

Happy reading guuyyss..

------------------------------+++++---------------------------------

“Untung gue pinter" Ucapnya sambil memukul pelan stir mobilnya. "Gini amat nasib gue punya om disuruh nikah kagak mau, giliran pengen nyoblos gue yang jadi sasaran buat ketemu kliennya" Gumamnya kesal tetapi tetap berangkat juga menuju tempat tujuan.

Dimobil, sambil mendengarkan lagu Raja Deon Alaric menyusuri jalan perkotaan yang cukup ramai dengan mobil sportnya. Deon, sapaan laki-laki muda berumur 24 tahun itu.

Walaupun terbilang muda, tapi Deon sangat pintar. SMP-SMA dia masuk kelas akselerasi (percepatan), bahkan saat ini dia duduk dibangku kuliah semester akhir. Julukan yang dia dapat dari keluarganya dan teman-temannya adalah otak monster.

Tiba di perusahaan milik Ducan Jasver, Deon turun dari mobil dan bergegas memasuki ruangannya sendiri untuk mempersiapkan materi rapat. Ketika sedang fokus menatap layar laptop, Deon dikejutkan dengan kedatangan seseorang bertubuh kekar, tinggi, tampan tapi memiliki wajah yang dingin.

"Dari tadi lo?"

Deon melirik sekilas kemudian menatap laptopnya lagi.

"Begitulha. Tumben lo nggak ikut Om Ducan?"

Lelaki itu menggelengkan kepalanya, "Ogah banget gue ngeliat om Lo nyoblos"

Deon menarik sedikit sudut bibirnya. "Emang Om gue belum ada mangsa lagi?? Yang Jihan itu gimana tuh kabarnya?"

Laki-laki yang sekarang duduk di kursi depan meja kerja Deon tampak berfikir, "Oh, yang minta rumah 3 Milyar itu ya?? Udah kelaut dia"

"Kok bisa?"

"Bisa lha, salah siapa buka bolongan buat orang lain lagi. Kurang apa coba Om lo ke cewek-cewek gak jelas kayak gtu"

Deon hanya menghela nafas panjang sambil memijat pelipisnya. Benar yang dikatakan Daniel, si bodyguard Om Ducan. Omnya itu paling tidak suka dengan kata berbagi, apalagi jika itu barang kesukaan beliau. Tidak ada yang boleh menyentuhnya barang seujung kuku.

"Biarin aja lha, toh sama-sama untung. Paling lama juga 3 minggukan. Nggak ada yang bisa lebih dari itu" Ucap Deon lagi.

"Ya gimana nggak 3 minggu coy, Om lo kalo main kayak setan. Gue aja ngeri liatnya"
Mendengar ucapan Daniel, Deon langsung menyenderkan tubuhnya ke kursi kerja. Melepas kacamata yang dia pakai kemudian melihat kearah Daniel lagi, menunggu penjelasan dari sang bodyguard omnya itu. "Maksudnya?"

"Om Ducan itu kalo main kasar. Tangan kakinya tuh cewek di ikat pake borgol, kadang juga dicambuk. Kasar lha pokoknya"

"Kok lo tau?" Tanya Deon penasaran.

Daniel mendengus besar, "Elo inget cewek namanya Camel nggak?" Deon menggeleng.

"Waktu ulang tahunnya Om lo tahun lalu, dia dapat jackpot perawan seger. Cewek kaya raya yang sama gilanya kayak Om lo. Mereka berdua nyuruh semua anak buahnya buat ngeliatin mereka main. Makanya gue tau"

Deon ber-oh kecil. "Sakit berarti Om gue"

Daniel mengangkat kedua bahunya. "Dah lha, jangan lupa nanti malam" Ucapnya beranjak pergi.

"Mau kemana lo?"

"Nyebat sama jemput adek gue" Berlalu pergi.
Deon hanya mengehala nafas panjang mendengar cerita tentang kerabatnya itu.

"Om-om... Kawin napa dah"


Jangan lupa vote dan komennya ya guys....

-------------------------------------------------------------------------------

Yang mau kenalan sama Raja Deon Alaric  😍😍😍


Si cowok cool dengan otak monsternya... 🥰🥰

 🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Queen LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang