"Kehadirannya tak pernah gua sangka-sangka"
HAPPY READING
Sesampai di kelas, Gibran dan Adara duduk di kursinya masing-masing yang berada sampingan.
"Dara," panggil Gibran.
Adara menoleh ke Gibran seraya mendongakkan kepalanya.
"Lo udah makan?" tanya Gibran kepada Adara.
Adara menggelengkan kepalanya.
"Lo mau traktir gua?" tanya Adara cengengesan.
"Enggak. Lo kalau gua traktir pasti boros," ejek Gibran.
"Cih, ngapain nanyain makan kalau enggak mau traktir gua," gerutu Adara membuang muka dari Gibran.
Gibran yang melihat Adara membuang muka darinya memberanikan diri untuk menyentuh bahu kanan Adara seraya menyodorkan sebuah kotak bekal berwarna pink yang berisikan nasi goreng yang sudah dibuatnya tadi pagi.
"Gua enggak mau traktir lo. Tapi, gua mau ngasih ini ke lo"
Adara menolehkan kepalanya ke samping dan melihat sebuah kotak bekal berwarna pink yang sedang dipegang oleh Gibran.
"Apa ini?" tanya Adara penasaran.
"Buka aja," ketus Gibran singkat namun, masih tetap tersenyum.
"Racun ya," ucap Adara seraya menatap wajah Gibran dengan raut muka mengintimidasi.
"Dih sok tau lo," kesal Gibran.
"Kalau lo enggak mau, gua kasih orang lain nih" lanjutnya.
Saat Gibran menarik kembali kotak bekal miliknya, Adara dengan cepat menahan tangan Gibran.
"Ets jangan donk. Gua kan enggak bilang 'enggak mau'" ucap Adara tersenyum miring.
Adara pun mengambil alih kotak bekal tersebut yang dipegang oleh Gibran.
"Yaudah nih ambil"
"Habisin ya, gua buat dengan penuh kasih sayang," canda Gibran yang membuat Adara tertawa.
Adara membuka kotak bekal berwarna pink yang diberikan oleh Gibran. Ia terkejut saat mengetahui isinya adalah nasi goreng.
"Wow" satu kata yang keluar dari mulut Adara saat mengetahui isi kotak bekal itu.
"Kenapa?"
"Lo kok tau sii, gua suka banget sama nasi goreng," ucap Adara dengan sumringah.
"Taulah, secara gua kan paranormal," canda Gibran yang lagi-lagi membuat Adara tertawa.
"Gua cicip ya"
"Silakan"
Adara memasukkan satu suap nasi goreng itu ke dalam mulutnya. Ia merasakan sensasi yang enak saat memakan nasi goreng itu.
"Gila ini nasi goreng terenak yang pernah gua coba," puji Adara yang membuat Gibran membelalakkan matanya.
"Serius?" tanya Gibran tak percaya.
"Serius ngab," balas Adara yang kembali memakan nasi goreng tersebut.
Tak lama dari percakapan antara Adara dengan Gibran, rupanya ada seorang cewek yang memperhatikan mereka berdua dari balik pintu kelas XI MIPA 2.
"Itu Gibran dengan Adara ya?" gumamnya penasaran seraya mengintip dari balik pintu.
"Ini mereka berdua beneran udah jadian?" batin cewek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perantara Gidara
Ficção AdolescenteAdara Bianca & Gibran Narendra adalah kisah tentang pertemuan dua jiwa yang terjalin dalam konflik. Adara, sosok gadis yang sulit percaya dengan orang yang sudah mengecewainya dan Gibran, sosok pemuda yang berjuang untuk mendapatkan hati Adara meski...