Pengenalan

819 25 0
                                    

" Freen bangun nanti kamu telat ke sekolah gimana sih? " itu lah menjadi rutin harian Mrs Freeya Jasmine setiap pagi. Dia mengetuk pintu kamar Freen dengan kuat kerana jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.

"iya ma, ini Freen udah bangun kok jangan berisik masih pagi juga" keluh Freen kerana merasa tidurnya terganggu. Dia baru sahaja tidur beberapa jam kerana malam tadi dia berdagang nonton drakor.

"gimana sih ngak berisik kalau setiap pagi telat aja kerjaannya" gumam Mrs Freeya sambil menuruni tangga. Dia pergi ke dapur untuk menyediakan sarapan buat suami dan anaknya.

Walaupun keluarga mereka merupakan keluarga yang kaya dan mempunyai ramai pembantu namun Mrs Freeya tetap memilih untuk menyediakan sendiri makan buat keluarga kecilnya kerana menurutnya masakan yang dihasilkan penuh dengan cinta.

" Pagi sayang, uhh kalau udah bau masakan nya begini udah dipastikan lezat loh sarapannya pagi ini" puji Mr Albert Felix yang baru menuruni tangga bersama tas kerja di tangannya dan hanya dibalas senyuman dari isterinya.

Mr Albert Felix merupakan seorang CEO di syarikat A&F yang terkenal dengan kejayaan di dunia bisnis. Mr Albert Felix seseorang yang amat dikagumi dan disegani oleh orang yang mengenalnya karena kewibawaannya dalam bekerja. Namun begitu dia merupakan seorang suami dan ayah yang hangat terhadap anak dan istrinya. Dia selalu mementingkan keluarga melebihi segalanya.

"Pagi mama, pagi papa Freen berangkat dulu ya udah telat ini, Freen gak mau dihukum lagi" kata Freen sambil memasang sepatunya.

"sudah dibilang jangan bedagang masih juga, habis itu telat aish nih bekal buat sarapan di sekolah gimana sih mau belajar kalau gak sarapan" omel Mrs Freeya terhadap anaknya manakala Mr Albert hanya geleng kepala melihat tingkah anak dan istrinya.

"yaudah makasih mama Freen berangkat dulu ya I love you mama I love you papa" sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"jangan ngebut Freen biar telat asal selamat" pesan Mr Albert dan diiyakan oleh Freen.

Beberapa minit kemudian Freen telah sampai di sekolahnya mujur dia tidak telat. Dia tidak mahu lagi dihukum berdiri di padang sehingga waktu rehat kerana telat. Dia memarkir keretanya di tempat yang disediakan dan keluar dari keretanya lalu berjalan masuk ke pekarangan sekolah.

"telat mulu sih anak satu ini kapan sih lo mau datang awal dari kita Freen" omel Putri Aleesha atau lebih dikenali Al.

"tauk nih kira kita gak ada kerjaan apa nungguin dia mulu" sambung teman Freen yang satunya iaitu Vaneesha Irin atau lebih dikebali Van.

"ih berisik gua gak nyuruh lo berdua nunggu gua" kata Freen dengan dingin sambil berjalan melewati teman-temannya. Dia ingin ke kantin terlebih dahulu kerana lapar tidak sempat sarapan tadi pagi.

"ini nih punya teman kayak kebo gak punya perasaan udah ditungguin malah pergi dulu" gumam Al dengan sebal.

Sesampainya di kantin mereka bertiga menjadi pusat perhatian karena mereka terkenal dengan kecantikan dan kehebatan mereka tersendiri. Tidak sedikit yang mengagumi mereka terutama Freen. Banyak hadiah daripada peminatnya namun Freen adalah Freen, dia tetap cuek sama orang sekelilingnya.

"Al itu cantik bangat sih andaikan dia jadi milik gue pasti gue semangat mau ke sekolah setiap hari" kata Marissa Nara yang sudah lama mengagumi Al namun hanya berani mengatakannya di depan teman-temannya.

"paan sih sejak kapan lo suka cewek setau gue mantan lo cowok semua" sambung Ashley Zea yang merasa hairan dengan temannya yang tiba-tiba tertarik sama cewek.
"ya gimana sih gue gak suka cewek cuma suka Al" katanya sambil senyum melihat ke arah meja Al.

"jijik banget gue ngeliat lo mending masuk kelas sih" kata Becca Kesha Adriana yang gak sanggup melihat temannya yang sudah seperti orang gila dan disetujui oleh Ash.

"sialan lebih baik gak punya temen sih daripada punya teman kayak lo" kata Mar karena kesal sama temannya. Becca dan Ashley hanya cuek dan berjalan keluar dari kantin.

Mereka juga terkenal dengan kecantikan tersendiri terutama Becca kerana dia sering menjadi pelajar contoh disekolahnya. Banyak mata yang melihat mereka dengan tatapan kagum dan Becca hanya tersenyum kepada mereka yang melihatnya. Dia sangat ramah terhadap siapa pun.

"tuh Becca cantik amat sih kayak barbie aja, udah punya pasangan gak ya" kata Al sambil mengunyah makanannya.

"gue denger sih gak ada kerana katanya mau fokus belajar dulu, kalau pacaran kan mudah terpengaruh gitu" jawab Van kerana dia pernah mendengar rumor itu di sekolah.

"mindset dari mana itu sok sok an aja gak mau pacaran padahal gak ada yang mau tuh" jawab Freen dingin.

"apaan sih lu wanita secantik Becca gak ada yang mau ya gak mungkinlah, tuh kapten basket Richie aja suka sama Becca tapi malah ditolak" jawab Al menepis andaian gak logik Freen.

Freen hanya diam toh bukan masalah dia kerana dia gak tertarik sama sekali tentang gosip sesiapun. Mereka melanjutkan makan hingga bel untuk masuk ke kelas.

Freen dan Becca dikelas yang berbeza. Mereka gak pernah saling menyapa namun saling kenal. Seperti biasa kerana Freen yang cuek dan juga Becca yang cuma menumpukan perhatian nya terhadap pelajaran.

Sepanjang pelajaran dimulai Freen gak fokus sama sekali terhadap apa yang dikatakan oleh gurunya karena dia sama sekali gak berminat untuk belajar. Namun dia pintar kok setiap ujian juga dapat keputusan yang memuaskan. Itu karena setiap mau ujian dia bakal belajar karena gak mau mengecewakan orang tua nya.

Berbeza sama Becca yang fokus sama pelajarannya. Dia mempunyai cita-cita jadi peguam seperti ayahnya. Itu merupakan alasan dia belajar bersungguh-sungguh selama ini. Becca mahu menjadi peguam untuk membantu orang.

Setelah beberapa jam, bel menandakan waktu pulang pun berbunyi.

"huh habis juga ni kelas bosan amat, eh kalian habis ini mau ke mana cafe yuk" ajak Al dan diiyakan oleh temannya. Mereka memang suka menghabiskan masa di cafe langganan mereka. Ini kerana mereka gak ada kegiatan lain.

Berbeza sama Becca dan teman-temannya yang langsung pulang ke rumah. Mereka jarang sekali nongkrong gak jelas sesekali aja keluar ke mall buat shopping

"Becca pulang" teriak Becca setelah sampai di depan pintu rumahnya.

"gak usah teriak rumah bukan hutan gak ada monyet di sini" jawab Neilson Kenny Van yang merupakan abang kepada Becca

"berisik ah mama mana?" tanya Becca kepada Neilson

"biasa ketemu sama teman-teman gossipnya kemana lagi" jawab Neilson sambil menonton tv dan Becca pun mengangguk dan naik ke kamarnya.

Sewaktu masuk ke dalam kamar benda pertama yang dia liat adalah foto seseorang yang sudah lama dikaguminya.

"kapan sih aku bisa dapetin kamu, kamu itu dingin banget gimana ya cara mau deketin kamu haih" keluh Becca sambil melihat foto seseorang yang dia letakkan di nakas disamping tempat tidurnya.
Siapa bilang Becca gak mau fokus sama pasangan toh dia juga ada menyukai seseorang cuma katanya susah untuk dideketin.

Can I Be Yours?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang