Pertama Kali

262 17 0
                                    

"uhh pukul berapa sih ini, ngantuk amat gue" keluh Becca yang baru sahaja terbangun dari tidur siangnya. Dia melihat jam dan menunjukkan pukul 5.

Dia bangun dengan malas dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Dia mahu turun ke bawah kerana merasz lapar dan berharap mamanya udah pulang.

"udah bangun princess satu ini kira mau tidur sampai besok pagi" goda Mrs Rania Adriana ketika melihat putrinya menuruni tangga.

"mama sih dari mana? Becca nungguin mama pulang sampe tertidur gitu" kata Becca dengan manja sambil memeluk mamanya yang memasak untuk makan malam.

"mama ketemu sama teman-teman mama tadi ke cafe, ini udah makan belum?" tanya Mrs Rania ke putrinya.

"belum Becca lapar loh ma ada makanan gak?" tanya Becca sambil melepaskan pelukannya dari Mrs Rania.

"tuh mama ada bikinin kuih makan dulu kuih itu, tunggu daddy pulang habis itu kita makan bareng" jawab Mrs Rania dan diiyakan oleh Becca.

Becca pun duduk di meja makan sambil ngobrol sama mamanya.Tidak lama setelah itu, Becca melihat daddy nya pulang terus berlari ke arah daddynya dan memeluknya.

"uhh princess daddy udah gede aja masih mau peluk peluk daddy" goda Mr Benjamin Van kepada putrinya.

"biarin udah gede tapi masih putrinya daddy kok" jawab Becca dan Mrs Rania hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri dan suaminya.

"Neilson mana?" tanya Mr Benjamin kerana tidak melihat kelibat anak sulungnya.

Neilson Kenny Van merupakan seorang lelaki tampan dan berkejaya. Berbeza dengan Becca dam daddy nya, Neilson lebih memilih untuk menjadi dosen di universiti milik Mr Benjamin sendiri. Walaupun Mr Benjamin merupakan seorang peguam dan mempunyai syarikat peguam sendiri namun dia juga mempunyai universiti sendiri. Dia juga sangat menyayangi adik nya walaupun mereka sering bertengkar.

"gak tau tadi katanya mau keluar bentar ada mau ketemu orang" jawab Mrs Rania.

"paling juga ketemu sama cewek" jawab Becca enteng.

"emang abang kamu punya cewek?" tanya Mr Benjamin

"ya gak tau aku asal jawab aja hehehe" jawab Becca sambil cengesan dan membuatkan orang tua nya menggelengkan kepalanya

"ya udah daddy mandi dulu ya abis itu kita makan malam bareng, Becca telepon abang kamu suruh balik" suruh Mr Benjamin dan Becca pun melakukan suruhan daddy nya.

Tidak lama setelah itu, mereka pun makan malam bersama sambil ngobrol santai. Hal ini merupakan hal indah dalam keluarga walaupun disibukkan dengan kesibukan masing-masing, mereka tetap mempunyai masa untuk ngobrol sama keluarga.

Keesokan harinya di sekolah, Becca dan teman-temannya sedang duduk di kantin waktu istirahat. Tiba-tiba Freen dan teman-temannya mendatangi meja mereka mebuatkan mereka sedikit kaget.

"boleh gak kami duduk di sini? gak ada tempat lagi di kantin ini penuh semuanya, boleh ya?" tanya Al mewakili teman nya.

"eh boleh kok boleh banget kita juga gak rame cuma bertiga, meja nya juga besar kok" jawab Marissa cepat sambil tersenyum ke arah Al dan Becca dan Ash melirik satu sama lain dengan wajah jijik.

"makasih ya Marissa" ucap Al sambil tersenyum ke arah Marissa membuatkan Marissa gak senang duduk.

Mereka pun makan sambil diam-diaman kerana merasa canggung. Mereka gak pernah duduk bersama dan ngobrol bareng.

"eh btw kalian gimana kuiz nya tadi? bisa jawab gak? gue sih pening jawab nya soalnya gue revisi lain eh malah keluar topik lain" keluh Al sambil bertanya bagi mengelakkan kecanggungan.

"bisa kok cuma soalannya kebanyakkan pening juga sih" jawab Ash ke Al

"iya sih gue setuju itu, lo Becca? eh gak usah ditanya lagi udah pasti bisa kok lo kan pintar" goda Al ke Becca

"ih biasa aja gue gak sepintar itu kok" jawab Becca malu-malu

"mulut kata biasa aja dalam hati tuh bangga sama diri sendiri" jawab Freen dingin tanpa melihat ke arah mereka.

"paan sih Freen ngomong gitu" bisik Van ke Freen karena merasa gak enak sama Becca

"terserah" jawab Freen sambil menyedut minuman yang ada disebelah nya.

"err Freen itu air aku tapi kalau kamu mau juga gak papa kok" kata Becca dengan ragu

Teman-teman Freen menertawakan nya kerana salah minuman. Freen pun tersedak kerana malu tapi tetap mengontrol muka nya di depan semua orang.

"salah lo sih letak air tu sebelah gue lain kali letak sebelah sana biar gue gak salah minum" jawab Freen dengan dingin.

"kok aku salah sih dia yang minum air gue" gumam Becca dalam hati.

"Freen Freen tuh lain kali mau minum liat liat dulu malu kok" ejek Al ke Freen dan Freen tidak menanggapi Al kerana malu.

Setelah habis makan, Al dan Van berpamitan dengan Becca dan teman-temannya manakala Freen terus berjalan keluar dari kantin.

"dingin banget sih Freen itu" kata Ash sambil menggelengkan kepalanya dengan perangai Freen.

"iya sih kenapa dia gak sebaik Al ya, udah baik cantik sopan lagi" jawab Marissa sambil tersenyum membayangkan muka Al. .

"gak ada habis sama Al nya" kesal Becca terus melangkah keluar dari kantin,

Dalam perjalanan ke kelas, mereka bertembung dengan Freen ternyata Freen memang menunggu Becca kerana mahu membicarakan sesuatu.

"nih ambil, ganti air lo yang gue minum tadi" ucap Freen sambil memberikan selembar uang.

"eh gapapa kok ga usah aku emang udah habis minum kok tadi" jawab Becca sambil menolah uang diberikan oleh Freen.

"gue gak nerima penolakan" kata Freen dingin sambil meletakkan uang tersebut ke dalam poket Becca.

Becca dan teman-temannya kaget melihat tindakan Freen. Freen pun berlalu pergi dari situ meninggalkan Becca dan teman-temannya.

"gak jelas banget tuh orang" gumam Marissa sambil berjalan bersama temannya.

Sepanjang di dalam kelas Becca termenung memikirkan sesuatu sampai dia ditegur oleh guru nya.

Setelah habis waktu kelas, Becca dan teman-temannya berjalan ke parkir untuk pulang. Setelah sampai ke parkiran mereka bertembung dengan Al dan Van.

"eh Al Van ngapain disini? gak pulang?" tanya Marissa dengan ramah.

"eh kalian, pulang kok habis ini nunggu taksi mobil gue tiba-tiba gak bisa jalan gak tau kenapa" jawab Al sambil melihat ke arah Marissa.

"eh gapapa kok ga usah mesan taksi nebeng aja sama gue, gue bawak mobil kok" tawar Marissa membuatkan Becca dan Ash heran.

"eh gausah nyusahin aja, kita habis ini mau ke cafe sebelah sana" jawab Van menolak tawaran Marissa.

"kalau ke cafe itu ya udah sekalian, gue juga mau balik harus ke arah itu dulu" jawab Marissa tidak berputus asa dan menyebabkan temannya heran kerana mereka tau arah rumah Marissa itu berlawanan sama arah ke cafe itu.

"beneran? gak nyusahin ini?" tanya Al memastikan dan Marissa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"eh btw yuk sekalian nongkrong ke cafe sama kita kalau kalian gak ada acara" tawar Van dan Becca dan temannya setuju toh mereka juga gak ada kegiatan.

"hi sayang mau kemana kok belum pulang?" tanya Richie iaitu kapten basket yang udah lama suka ke Becca membuatkan mereka menoleh ke arahnya.

Can I Be Yours?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang