Selamat datang di duniaku.
Mari kita berperan dalam setiap kata.
🪇
🍂
Kepadamu,
mari kita bersulang untuk keakuran kita.
Sepasang jelita yang terus berceloteh tanpa ujung.
Hari itu, aku bertemu si kecil berambul ikal.
Diam, matanya sayu.
Kugambarkan, bahwa dia sedang risau bermuram durjana.
Merenung.
Kudekati lantas kusapa.
Mata sendunya menatapku,
kala ia mengangkat wajah kerdilnya.
Bibir kecilnya bergetar hebat.
Takut, kaget & suaranya bergetar.
Hari-hariku mulai bersama si kecil yang bisu.
Bisu akan teriakan suara yang terus menggaungkan namanya.
Bisu akan suasana yang terus menamparnya.
Buta akan tangan-tangan tak berguna yang terus menyapa ujung pipinya.
Ia, hanya buta.
Ia bisu akan suasana.
Setelah berlalu, Bersamanya kurangkai kembali karang-karang bunga.
Ku sirami bersamanya.
Hingga kami bertumbuh bersama.
Perjanjian tanpa suara, tanpa meterai telah kami tetapkan dalam dasar diri.
Gadis itu telah tersenyum dengan manis.
Tertawa dengan luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukisan Dalam Kata
PoetryMari berperan dalam setiap kata. Aku tak pandai bercerita kepada mahluk Tuhan, hanya sedikit keahlian bercerita dalam sajak. Suka untaian katanya? Tolong vote & komen ya. Kumpulan puisi tentang kerinduan, kegelisahan, kekecewaan, kegembiraan, ras...
