25. Dengan Puisi

10 2 0
                                    

Kala relung sanubari mulai mengumandangkan kegelisahan

Dan isi kepala mulai berkata sumbang

Aku pun mulai berlarian ke sana ke mari.

Mencari kegelisahan yang tak bertepi.

Mengais isi kepala yang tak kunjung mendapatkan kebenaran.

Bertanya kepada diri yang tengah berperang tiada akhir.

Mencari solusi yang tak memberi kelegaan.

Kala suasana mulai ruyam,

Perang tanpa senjata pun mulai bergelora.

Membuat hati mendapatkan imbasan.

Memberi hadiah kepada penglihatan untuk terjaga.

pendengaran pun mendapatkankan bagian cendramatanya, meski hanya menyumbangkan nada provokator.

Dan untuk menenangakannya, jemari lentik mulai bergelirya

menuliskan puisi yang kunjung dipahami.

Dengan puisi aku bertanya.

Dengan puisi aku menjawab,

Dengan puisi aku menghilang, timbul dan tenggelam.

Dan dengan puisi, aku hadir di hari ini, esok ataupun nanti.

Meniadakan perang yang terus terjalin.

Mengusaikan air mata yang menangisi kegelisahan.

Mengakhiri piluh yang tak kunjung menghilang.

Mengusir kematian yang terus mengejar.

Jawa Tengah, 18 Juli 2024

Lukisan Dalam KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang