∆22

60 7 0
                                    

Enjoy Reading everyone

…_________________________________…
Yuk dukung cerita ini dengan
cara vote,comment dan share ke teman-teman kalian.Satu vote sangat berarti bagi sang penulis.
Jadilah pembaca bijak dan berilah komentar yang baik serta tak menebar kebencian satu sama lain- Vio
…_________________________________…

.
.
.
.
.

⛔ WARNING! Chapter sedikit panjang jadi mohon untuk dipahami yah⛔

Sinar mentari mulai menyinari bumi hingga sampai dinetra pemuda yang kini sedang tertidur pulas. Cahaya itu membuatnya mulai terusik, perlahan ia membuka matanya.

Setelah terbangun,tak lupa ia meregangkan otot-otot ditubuhnya. Lalu mengedarkan pandangannya keseluruh kamarnya dan tersenyum.

Hari ini hari Minggu, Otomatis dia libur sekolah dan bisa rebahan lebih lama lagi hari ini.

Ketika ia sedang menikmati paginya, tiba-tiba pintu terbuka dan memperlihatkan seorang jihoon yang sudah rapih dengan baju kerjanya.

"Wan, Ba..." Ucapan jihoon terpotong ketika sudah mendapati junghwan yang sudah bangun.

"Pagi bang" ucap junghwan dengan senyuman khas miliknya.

"Bagus deh kalau lu dah bangun, langsung cuci muka ya, terus abis itu turun soalnya ada yang nyariin Lo"

Junghwan mengerutkan alisnya, "siapa bang?"

"Nanti juga Lo tau, Udah yah gue mau langsung ke cafe sama Yoshi"

"Iya bang" setelah mendapat jawaban dari junghwan, jihoon pun pergi dari sana.

Junghwan masih berpikir,siapa yang mencarinya pagi-pagi sekali?.

Daripada ia memikirkan itu, lebih baik ia langsung melihatnya bukan?.

Setelah mencucinya mukanya, junghwan segera turun dari tangga dan langsung menuju ruang tamu. Tempat yang katanya ada yang menunggunya.

Ketika sampai disana, junghwan terkejut melihat siapa yang sedang duduk bersebrangan dengan hyunsuk disana.

Seorang wanita paruh baya, dengan dress panjang berwarna navy. Tak lupa dengan kacamata mewah yang disematkan di atas kepalanya.

Junghwan tau persis siapa wanita itu, wanita yang selama ini ia hindari untuk bertemu. Wanita yang selama ini ia benci, mengapa wanita itu berada disini? Bukankah dia sudah membuangnya?.

"Bunda?"

Yap. Wanita itu adalah bunda Junghwan. Wanita yang selama ini ia hindari. Boro-boro untuk bertemu, mendengar namanya saja junghwan tidak mau.

"Nah itu junghwannya Tante,"  ucap hyunsuk seraya menghampiri junghwan dan menyuruhnya untuk duduk di sebrang bundanya.

"Kalau begitu, saya tinggal dulu ya Tante" Hyunsuk sedikit membungkukkan badannya,"Gue tinggal dulu ya Wan" Junghwan mengangguk. Sebenarnya ia ingin hyunsuk untuk tetap disini bersamanya. Namun, sepertinya ia harus menghadapi bundanya sendiri hari ini.

"Bunda ngapain disini?" Tanya junghwan ketus. Ia tak suka jika bundanya datang tidak memberitahu dirinya.

"Sayang, kok kamu gitu sih bunda? Bunda kan mau jenguk kamu, emang salah yah?" Wanita tersenyum.

Junghwan berdecak, "ck... Nggak mungkin bunda peduli sama Wawan, yang bunda peduliin cuman Abang chanwoo!"

Junghwan berusaha untuk tidak tersulut emosi ketika dirinya sedang bersama bundanya.

URI Promise [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang