Enjoy Reading everyone
…_________________________________…
Yuk dukung cerita ini dengan
cara vote,comment dan share ke teman-teman kalian.Satu vote sangat berarti bagi sang penulis.
Jadilah pembaca bijak dan berilah komentar yang baik serta tak menebar kebencian satu sama lain- Vio
…_________________________________….
.
.
.
.
Tok! Tok! Tok!Suara itu berasal dari haruto yang sedang mengetuk pintu kamar jeongwoo. Tak lama setelah dirinya mengetuk, pintu terbuka dan menampilkan jeongwoo dengan wajah khas bangun tidurnya.
"Kenapa pagi pagi dah ngetuk kamar gue?" Jeongwoo masih belum sadar dari bangunnya. Ia masih ngantuk.
"Pagi-pagi? Ini udh siang bege!" Ujar haruto kesal.
"Bodo amat, mau pagi kek atau siang kek gue gak peduli," Jeongwoo menutup mulutnya yang menguap, "Ada apa?" Ketusnya.
"Gue mau ngobrol sama Lo" bisik haruto.
"Hah!? Lo ngapa bisik² sih anjirr? Gak kedengaran elah" Jeongwoo kesal, lama lama haruto digoreng olehnya karena tidak jelas.
Haruto memutar bola matanya kesal. Ia pun menarik tangan jeongwoo untuk masuk kamar dan tak lupa dirinya menutup pintu kamar tersebut.
"Ngapa sih to? Kenapa pintunya ditutup coba?" Jeongwoo membulatkan matanya, "Apa jangan-jangan Lo mau nodai gue?" Jeongwoo langsung menutupi seluruh badannya.
"Anjirr lo, gue masih normal ye!" Haruto tuh sebenarnya capek jika harus menghadapi sifat jeongwoo yang lebay ini.
"Ya terus Lo mau apa?"
"Lo ngerasa gak sih kalau suasana dirumah ini agak beda?" Haruto memikirkan ini dari semalam, ia merasa bahwa suasana dirumah ini agak sedikit berbeda dari biasanya. Ia memikirkan itu sampai tidak tidur. Makanya dia langsung bertanya kepada jeongwoo,karena hanya jeongwoo lah yang bisa ia percaya sekarang.
"Beda gimana?"
"Ya beda aja gitu, gue ngerasa ada yang disembunyikan dari kita"
"Perasaan Lo aja kali, semalam kita makan² baik-baik aja tuh" Jeongwoo memang tidak merasakan apa yang haruto rasakan. Ketika haruto memikirkan itu, jeongwoo malah sebaliknya. Ia malah merasa semuanya baik-baik saja. Apalagi ketika makan malam kemarin, semuanya terlihat baik-baik saja.
"Tapi..."
"Lo ngerasa beda karena nggak ada bang Cio kan? Gue juga ngerasa beda kalau itu,"
"Ihh bukan itu, Kek beda aja gitu"
"Dah ahh,gak jelas Lo, mending Lo pergi dari kamar gue hush hush!" ujar Jeongwoo sembari mendorong tubuh haruto untuk keluar dari kamarnya.
"Wo, lu ngerasa kan apa yang gue rasain?" Ujar haruto yang tubuhnya sedang didorong keluar.
"Nggak!" Seketika pintu kamar jeongwoo tertutup.
"Nyebelin banget sih tu orang" Haruto menghentakkan kakinya kesal. Punya temen gak pengertian amat deh. Padahal kan haruto tuh butuh tempat cerita.
Haruto pun pergi dari sana dan menuju ruang tamu. Bosen dia di kamar terus-menerus. Jadinya ia ingin sedikit mencari udara segar disana, kali aja ada teman untuk diajak ngobrol.
Ketika dirinya sampai diruang tamu, terlihat ada yoshi yang sedang duduk termenung di sofa panjang. Haruto merasa heran, Karena biasanya jam segini Yoshi berada di cafe. Lah sekarang? Dirinya malah duduk sendirian di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
URI Promise [TREASURE]
Teen Fiction"Kita" Berjanji lah untuk selalu bersama..... Teman [PERHATIAN!] •Typo dimana mana✅ •Alur kadang gak jelas✅ •Slow update ✅ •Ngegantung ✅ •Author nya baik kok😜 •Di sarankan untuk follow terlebih dahulu supaya kalian tau apa aja cerita yang udh di...