Sepi yaa wkwk
Maap part2 awal memang membosankan hehe....
****
Bina Maira Ranjani
Gue memandang Bani yang kini sedang merapikan rambutnya didepan cermin dengan wajah seriua karena sedang fokus memerhatikan penampilannya. Bibir gue membentuk sebuah senyum ketika melihat pantulannya dicermin, Bani itu emang tampan, tapi dia bakal jadi lebih tampan kalau wajahnya serius kayak sekarang."Kenapa ih senyum-senyum?" Ah gue ke-gap sama dia.
Pertanyaan Bani itu gak langsung gue jawab, karena gue yang tadi duduk di tepi kasur itu memilih mendekat ke arahnya.
"Ganteng banget, Bani," puji gue jujur setelah berdiri di hadapannya dan merapikan sedikit rambut depannya itu.
"Eh eh...." gue terkejut ketika tubuh Bani malah limbung ke depan, tepatnya ke arah gue karena tadi kami berhadapan, hingga kini tubuhnya gue dekap sambil menahan beban tubuhnya ini agar gue dan dia gak sama-sama jatuh ke lantai.
"Aduh sayang..." kini dia udah gak melepas beban tubuhnya hingga gue gak merasa berat lagi tapi posisinya malah membalas pelukan gue.
"Kenapa sih kamu?" tanya gue.
"Abis dipuji begitu aku jadi 4 L, lemas, letih, lunglai dan.... love you seng...." balas dia diakhiri dengan kecupan manis di pipi gue.
Gue ketawa sambil mendorong pelan tubuhnya, harusnya gak heran sama kelakuan bocah ini.
"Beneran tau, kamu ganteng banget."
"Emang biasanya enggak ganteng?"
"Biasanya ganteng aja, hehe...."
Bani menyipitkan mata dengan bibir yang cemberut,
"Berarti gak sepadan, soalnya kamu cantik banget setiap hari.""Bercanda. Ganteng banget kok tiap hari juga, secara kan ayahnya anakku, pasti lah ganteng banget, soalnya anak aku aja tuh.... sekeren itu," gue menoleh ke belakang seraya menunjuk anak gue yang sedang duduk di kasur dengan buku cerita yang sedang ia bolak-balik dengan tangan mungilnya.
"Iya ya... duplikat aku banget kan?"
"Iya ih sebel!"
Dia terkekeh, "Makanya dia jadi sainganku sekarang."
"Saingan apa?"
"Saingan dalam membucin buna!"
Gue gak menjawab lagi dan cuma menggelengkan kepala, "Kamu udah siap?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Echoes (Bina & Bani 2)
FanfictionEach tragedy, each echo, shatters their fragile peace, plunging them into a relentless cycle of grief and guilt.