❝Kalau merasa hidup gak gwencana, menepilah dan teriak Shibal Sekiya!❞
Drama | Comedy | Brothership | Revenge Tragedy
Tragedi malam itu raib dalam ingatan. Dia hidup sederhana bersama dua bersaudara dan tinggal cukup jauh dari Distrik 9. Keberadaan...
Can't imagine kalau Dark Sunshine ditranslet ke bahasa arab awoakwk. Mana banyak jokes bapak-bapak di sini. She's from Iraq, by the way.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✧༺24.07.2024༻✧
Seungmin keluar dari kamar, mengeringkan rambut yang masih setengah basah dengan piyamanya semalam, mendatangi Bang Chan yang tengah mengaduk masakan di panci berukuran sedang. "Menu sarapan kita apa, nih?"
"Banana soup with casava, javanese sugar, and sauce coconut."
"Tinggal bilang kolak aja ribet amat," gerutu Seungmin gemas sambil mencubit lengan abangnya. Persis seperti juri Master Chef, bukannya membantu tapi hanya keliling memeriksa para koki. Kali ini dia berdiri di samping Minho yang sedang menata tampilan masakannya di piring. "Anjay, niat banget lu, tong."
"Jangan sentuh!" Minho memukul tangan Seungmin yang hampir mengenai mahakaryanya. "Gue buatin ini untuk Felix."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang dimakan, geblek. Cangkang sama capit doang itu," protes Seungmin.
"Ini cuma hiasan. Dagingnya ntar gue susun di pinggirnya. Lo diam aja, dah," sungut Minho sambil mendorong Seungmin agar menjauh.
"Pokoknya setelah sarapan, lo harus pergi dari sini!" perintah Seungmin. "Mules gue kalau liat muka lo."
"Lah, ngusir." Minho melirik sinis. "Padahal abang lo yang bawa gue ke sini."
"Lo---" Seungmin mengarahkan telunjuk tepat di wajah Minho. "Wah, ini. Gak tau terima kasih. Lo bilang gak mau ke rumah sakit jadi semalam gue yang udah ngantuk nih, malam-malam gedorin rumah mantri, bonceng dia ke sini buat ngobatin lo!"
"Mantri?" Minho bergeming, menunduk, melihat ke bawah perutnya lalu menoleh ke Seungmin, wajahnya tampak tegang. "Tukang sunat?" Sepengetahuannya pekerjaan mantri hanya sebatas itu.
Seungmin menyeringai. "Ho'oh. Punya lo dipotong habis. Mampus."
"Sialan!" Minho mengambil spatula kayu, siap dipukulkan ke Seungmin. Tapi pemuda yang mengejeknya itu sudah kabur lebih dulu.
