Recommended For All Deeds 🔪

63 4 0
                                    


                   .....✿⁠༽⁠..゚•🦋💣🥀🐨*⁠・⁠゜゚↝ ✿⁠༽⁠......






Nunggu yah??
















Sabar dong scroll teross yah🤭




























































































































Siap?













































































Let's go!!









































Happy reading....🫶🏻🩵






























                       •••••⛓️✨🦋🖤💣⛓️•••••



Malam sudah semakin larut dan sebentar lagi jam menunjukkan pukul dua belas malam, tapi junkyu, si manis masih terjaga sambil menatap ponselnya sedari tadi.

Bukan tanpa alasan junkyu belum tidur saat tengah malam, itu karena ia sedang menunggu pesan dari haruto, pasalnya pria itu hanya bilang pada junkyu untuk jangan menunggunya

Entahlah, tapi junkyu merasa Sikap haruto berubah akhir-akhir ini, pria itu kembali menjadi sedingin es kutub Utara kepadanya, bahkan ini lebih buruk lagi dibandingkan saat Haruto belum mencintainya dulu.

Haruto sering pulang larut malam dan berangkat pagi-pagi sekali beberapa hari ini, pria itu juga tidak banyak berbicara dan hanya menanggapi ucapan junkyu dengan "hm" atau "iya" mereka memang satu rumah tapi junkyu merasa haruto sangat jauh denganya.

Ada jarak yang tak terlihat di antara mereka, junkyu sendiri tidak mengerti alasannya apa. Ia merasa setelah kejadian kiriman paket silet hari itu Sikap haruto berubah.

Junkyu turun dari kasur dan pergi ke arah wastafel untuk membasuh muka yang memerah karena terlalu banyak menangis.

Mencoba membohongi diri sendiri dan berpikir mungkin haruto hanya sedang ada masalah di markas jadi pria itu mengabaikannya, meskipun junkyu rasa bukan itu alasannya


.
.
.






Junkyu duduk di pinggiran kasur sambil mengobati lukanya, karena saat mencuci muka tadi, luka di jarinya tidak sengaja terkena air. Dan itu sangat perih

"Aduh... Kenapa sakit banget sih?!" Ucap junkyu saat mulai mengolesi lukanya dengan kapas yang sudah di beri alkohol.

"Hiks.. p-perih.. hiks sakit banget.." junkyu menangis terisak saat kapas alkohol itu menyentuh lukanya.

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan haruto yang terkejut saat melihat junkyu menangis, tapi dengan cepat ia langsung mengubah raut wajahnya kembali menjadi datar.

Haruto menyimpan tas kerjanya di atas nakas dan menatap junkyu yang sekarang berhenti menangis dari sudut matanya.

Haruto lalu menghampiri junkyu, ia berlutut dan mengambil alih kotak P3K di tangannya.

𝕭𝖊 𝖒𝖆𝖋𝖎𝖆 𝖜𝖎𝖋𝖊 𝖍𝖗𝖐𝖞✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang