Many years ago.
Kediaman Ratu nampak terlihat ramai, beberapa orang dayang bergantian keluar masuk hanya untuk mengganti air hangat yang sudah kotor karena darah, tidak hanya seorang namun dua orang tabib yang begitu cekatan dalam persalinan sang Ratu. Tidak bolah sampai ada kesalahan sedikitpun. Raja Young Min mondar-mandir di ruangan depan kamar—tidak diijinkan untuk masuk sesuai prosedur Istana. Tidak berselang lama, terdengar suara tangisan bayi yang begitu nyaring dan melengking. Seorang tabib didampingi dayang lainnya, keluar dari kamar sang Ratu dengan seorang bayi mungil yang telah dibersihkan—berselimut kain satin halus dengan tangisan yang mulai mereda.
"Sudah lahir? Apa jenis kelaminnya?"
"Laki-laki, Yang Mulia. Putra Mahkota sudah lahir, bayinya sangat sehat dan selamat! Sungguh kemurahan para Dewa!"
Raja Young Min sangat bahagia, putra keduanya yang dilahirkan dari rahim sang Ratu yang telah ditunggunya selama ini benar-benar melengkapi kebahagiaannya. Raja Young Min menepuk punggung Pangeran Youngho seraya tertawa dan berkata,
"Pangeran, adikmu.. Putra Mahkota sudah lahir.. jaga dia dengan baik, paham?"
Pangeran Youngho berumur lima tahun ketika Putra Mahkota, Lee Jungwoo lahir. Benar, Pangeran Youngho bukanlah putra dari sang Ratu, melainkan seorang Selir. Kala itu, karena sang Ratu tidak kunjung mengandung dengan desakan para Petinggi Istana, Raja Young Min mengangkat seorang Selir yang telah ditentukan. Tidak lama setelahnya, Pangeran Youngho lahir.
Pada awalnya, seluruh atensi Istana tercurah begitu deras pada Pangeran Youngho yang sejak kecil menunjukkan ketertarikan kuat pada segala hal. Pangeran yang cerdas. Namun, semua itu hanya bertahan sampai usia Pangeran Youngho menginjak empat tahun.. Ratu ditanyatakan mengandung dan seisi Istana bersorak karenanya.
Sosok Ratu yang sempat terabaikan karena tidak kunjung melahirkan penerus sah Kerajaan.. kini berbalik penuh dengan seluruh perhatian dan juga doa-doa yang dipanjatkan pada Dewa untuk menjaga kandungan sang Ratu. Tabib Istana mendatangkan beberapa ramuan ginseng terkenal guna memperkuat janin sang Ratu. Begitupun dengan Raja Young Min. Sang Raja yang memang begitu mencintai Ratu-nya menggelar pesta rakyat demi menyambut kelahiran anak pertama dari sang Ratu. Bahkan ketika jenis kelamin sang bayi kemerahan itu adalah lelaki, sang Raja tidak dapat menyembunyikan betapa dirinya bahagia.
Seluruh Istana semarak, hanya satu orang yang merasa begitu tersingkir akan kelahiran Putra Mahkota yang ditunggu-tunggu tersebut. Selir. Hatinya menyendu begitu hebat kala menyadari posisi putranya tidak akan pernah lebih tinggi dari bayi yang baru saja menyapa dunia. Tidak akan pernah mencecap indahnya takhta yang awalnya dijanjikan oleh Raja Young Min. Sang Raja hanya menyimpulkan jika Ratu-nya mandul, sehingga tercetus ucapan jika penerusnya kelak adalah Pangeran Youngho.
Youngho kecil dapat dengan mudah mengamati dan merasakan perubahan dari orang-orang di sekelilingnya, setiap rasa hormat dan perhatian yang diterimanya selama ini terkikis habis karena sang bayi. Youngho kecil menangis dalam pangkuan Ibunya, lirih mempertanyakan mengapa seisi Istana menyebut bayi tersebut sebagai Putra Mahkota? Bukankah Yang Mulia Raja pernah menjanjikan gelar tersebut pada dirinya?
Selir tetaplah Selir, secantik ataupun sepandai apapun itu tidak dapat menggeser posisi Ratu jika sang Raja memang mencintai Ratu-nya. Namun berbeda dengan penerus takhta, siapapun dapat bertaruh—selagi dirinya memiliki darah Yang Mulia Raja dalam nadi, sah-sah saja untuk saling menyikut demi memiliki takhta tertinggi.
"Pangeran Youngho, jangan menangis.. apapun caranya, Ibu berjanji jika kau yang akan menduduki kursi Yang Mulia Raja ketika kau dewasa nanti..."
Pangeran Youngho tumbuh bersama Putra Mahkota Jungwoo. Sesuai titah sang Ayah, Youngho berusaha menjaga Jungwoo sebisanya. Namun, terkadang sifat Jungwoo sangat menjengkelkan Youngho. Jika boleh jujur, Pangeran Youngho tidak menyukai adiknya itu. Beberapa kali sang Ratu mendapati luka di tubuh Jungwoo selepas bermain ataupun berlatih bersama Youngho. Tidak jarang pula sang Selir mengkonfrontasi Ratu mengenai siapa yang kelak akan pantas meneruskan takhta sesuai yang dijanjikan Raja padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM [END]
Historical FictionPangeran kecil Lee Donghyuck, putra ketiga dari Selir pertama sang Raja Dinasti Joseon begitu menyukai putra dari Petinggi Jung, Jung Minhyung. "Kuberikan giok ini untukmu, Minhyung.. di kunjungan berikutnya, kau yang harus memberiku hadiah." Sebua...