"Pengkhianat!!! Apa yang kau lakukan Minhyung?? Kau tidak dapat memperlakukanku seperti ini! Keluarkan aku!!"
Donghyuck sejak tadi berteriak, nyalang dan melengking. Mengumpati dan mengucapkan sumpah serapah. Dalam amarahnya, air mata masih begitu deras mengaliri pipi tembam Donghyuck. Bagaimana bisa Minhyung melakukan semua ini? Minhyung-nya? Bukankah Raja telah membersihkan keluarga Petinggi Jung saat itu? Bagaimana caranya Minhyung selamat? Dan, dimanakah para pengawal? Apa yang telah terjadi selama hampir seminggu Donghyuck pergi 'merantau' ke kota? Seingat Donghyuck, terakhir kali adalah ketika Pangeran San dirawat karena kalah dalam pertarungan melawan Pangeran Mingyu.
"Hhhh hung... I—ibu... hukss..."
Donghyuck terisak dalam penjara Istana. Iya, penjara. Minhyung memasukkan Donghyuck ke dalam penjara bawah tanah di Istana, memasung kedua kaki dan mengikat tangannya. Donghyuck menangis mengingat kembali percakapannya dengan Minhyung.
"Ke—kenapa kau melakukan ini padaku??"
"Kau turut bersalah atas kematian keluargaku, Donghyuck.."
"Apa maksudmu??"
Minhyung mencengkram leher Donghyuck, membuat Donghyuck jatuh terlentang seraya memegangi lengan Minhyung yang berada di lehernya.
"Aku bukan pencuri sialan. Kau yang memberiku giok curian lalu kau dengan mudahnya memfitnahku jika aku mencurinya darimu? Aku nyaris kehilangan nyawaku karenamu."
Donghyuck menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, selain karena ingin menyangkal tuduhan yang Minhyung layangkan padanya juga karena pasokan oksigen yang menipis membuatnya semakin sesak. Minhyung mencekiknya sungguhan!
"Kau sungguh keturunan terkutuk, Donghyuck. Berterimakasihlah karena kau yang akan kuhabisi terakhir.. kau harus melihat kejatuhan Dinasti Joseon.. aku yang akan mengakhirinya dan menghapus margamu.. seperti yang leluhur dan juga Ayahmu lakukan pada keluargaku!"
.
Derap langkah kaki terdengar memasuki penjara bawah tanah, udara pengap bercampur lembabnya tanah tercium pekat dan dinginnya jeruji besi membuat penjara tersebut terasa begitu sesak. Hanya pendar cahaya dari penerangan dinding yang terasa hangat, sayangnya yang menikmati kehangatan itu justru ngengat yang berterbangan mendekat.
Donghyuck tersentak dalam tidurnya ketika suara pintu besi terbuka, dengan segera menoleh untuk melihat siapa yang datang.
Minhyung... dan Taeyong?
Sungguh demi apapun, Donghyuck saat ini sangatlah bingung. Dirinya tidak dapat mencerna pemikiran yang terlintas, sama sekali. Tidak ada sedikitpun petunjuk, bagaimana keadaan Raja Youngho ataupun Putra Mahkota dan Pangeran San? Kemana Minha, apakah yang lainnya baik-baik saja?
"Melamun, Pangeran kecil?"
Minhyung berjongkok di depan Donghyuck yang terduduk di lantai beralaskan tanah. Kedua kaki yang terpasung membuatnya tidak dapat beranjak sedikitpun.
Cuih.
Minhyung mengusap wajah dan terkekeh.
Plakkk!
"Berani sekali rendahan sepertimu meludahiku? Kau tidak tahu posisimu ya?"
Donghyuck menahan air matanya habis-habisan, pipi kanannya nyeri karena Minhyung menamparnya begitu kuat.
"Min—hyung.. lepaskan aku! Aku seorang Pangeran, kau tidak layak memperlakukanku seperti budak rendahan! Dimana Yang Mulia Raja? Putra Mahkota? Dan juga—"

KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM [END]
Tarihi KurguPangeran kecil Lee Donghyuck, yang dilahirkan oleh Selir pertama sang Raja Dinasti Joseon begitu menyukai putra dari Petinggi Jung, Jung Minhyung. "Kuberikan giok ini untukmu, Minhyung.. di kunjungan berikutnya, kau yang harus memberiku hadiah." Se...