6. Pedas Karet Dua

1.8K 149 52
                                    

Siapkan kata-kata terbaik kalian buat Daniar. Kali aja mau ngomong macem-macem /g

Anyway, selamat datang lagi di Perfect Wife yang kemarin libur.

Apa kabar kalian?

Anata dibuat terkejut ketika Daniarㅡibu Jeremyㅡdatang pagi-pagi saat dia dan Jeremy tengah sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anata dibuat terkejut ketika Daniarㅡibu Jeremyㅡdatang pagi-pagi saat dia dan Jeremy tengah sarapan. Anata tahu Daniar akan datang, tetapi rencananya siang dan ini sangat di luar dugaan.

"Kenapa diem aja? Enggak mau nyuruh Ibu masuk?"

Suara tajam itu menyadarkan Anata ke realitas. Dengan suasana yang canggung, Anata menyambut kedatangan ibu mertuanya.

"Pagi, Bu," sapa Anata sambil membantu Daniar membawa tas berisi makanan.

"Pagi," balas Daniar seadanya dan masuk ke rumah. "Ini Ibu bawain makanan buat kalian. Harus dimakan, biar pada sehat," katanya tegas.

Anata mengangguk sambil mengekor pada Daniar yang lebih dulu mencari keberadaan putra semata wayangnya. Jeremy masih berada di ruang makan, menikmati sarapan seadanya yang bisa dibuatkan oleh Anata. Melihat putranya yang hanya memakan roti bakar dan kopi, Daniar sedikit histeris sampai menjauhkan sepotong roti di piring yang belum dihabiskan oleh Jeremy.

"Ya ampun, Nak. Kamu sarapan ini aja?" tanya Daniar yang membuat Jeremy nyaris tersedak.

"Bu, santai, dong." Jeremy berdiri dan memeluk Daniar sebentar. "Duduk dulu, jangan langsung nyerang."

Daniar menurut. Beliau mengambil posisi di hadapan Jeremy dan menatap malas sarapan yang dibuatkan oleh Anata.

"Kamu sarapan cuma makan roti?" Daniar mengamati wajah Jeremy dengan dahi mengerut. "Pantesan, ya, sejak pindah malah jadi agak kurus. Kamu harusnya udah nikah bahagia, badan bisa lebih berisi, ini malah kurus."

Komentar Daniar memang mengarah pada Jeremy, tetapi Anata yang sedang memindahkan lauk-pauk yang dibawakan ibu mertuanya ke dalam tudung saji empat susun di meja makan, tahu bahwa Daniar sedang menyindirnya secara halus.

"Bu, jangan berlebihan. Yang penting 'kan perut aku nggak terlalu kosong. Lagian sehari-hari di rumah Ibu juga makan kayak gini buat sarapan."

"Tapi nggak setiap hari, ya, Ibu kasih kamu roti sama kopi doang. Emangnya cukup kalau kamu kerja?"

Kali ini Daniar menatap Anata yang sudah duduk di samping Jeremy tanpa banyak menggubris. Namun, Anata sadar ini gilirannya dicecar macam-macam oleh Daniar.

"Kamu belum bisa masak, apa? Ibu 'kan udah bilang sebelum kalian pindah, kamu harus bisa masak supaya gizi suami terpenuhi. Pasti kalian kalau makan beli, 'kan? Ketahuan, makanya kelihatan nggak sehat. Pindah cepet-cepet, tapi kamu malah nggak ada perkembangan, Anata."

"Bu, udahlah," tegur Jeremy yang gerah karena ocehan Daniar. "Aku yang minta dibikinin roti sama kopi doang dan itu udah cukup banget. Aku nggak suka makan berat-berat buat sarapan. Ibu juga tahu itu."

Perfect WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang