Rigel menghempaskan tubuh Giselle di sofa lalu menatap tajam Giselle. Sementara Giselle memegangi perutnya karena takut kenapa kenapa.
"Seneng ya dideketin sama banyak cowok?"
Giselle menatap Rigel yang menatapnya sangat tajam.
"Ada hubungan apa lo sama Cakra?"
"Gak ada hubungan apa apa Kak."
"Bohong!"
"Aku beneran Kak. Aku sama Cakra itu sahabatan dari kecil hubungan aku sama dia hanya sebatas sahabat aja gak lebih."
Rigel berdecih.
"Lo pikir gue goblok? Lo seperhatian itu sama Cakra. Gue rasa itu bukan sebagai sahabat melainkan sebagai seseorang yang spesial"
Giselle sangat geram dengan Rigel.
"Terserah kamu mau ngomong apa karena kalo aku jelasin juga kamu gak bakal percaya sama aku."
"Harga diri lo bahkan lebih murah dari pada harga sofa yang lo dudukin. Kerjaan lo kalo gak deketin Gema ya deketin Cakra , jadi nyesel gue nikahin lo."
Giselle beranjak dari duduknya lalu menatap nyalang Rigel dan mendorong bahu Rigel.
"Bicara soal harga diri? Kayaknya kamu yang lebih murah deh Kak. Soalnya masih memiliki pacar ketika sudah menikah itu lebih murah bukan? Kalo aku deket sama Kak Gema sama Cakra kenapa emangnya? Apa peduli kamu? Kamu aja bisa sama Kak Clara masa aku enggak?"
"Lagian mereka berdua baik sama aku bahkan lebih bisa ngejaga sikap di depan aku ketimbang kamu. Kalo kamu merasa gak bisa kayak mereka seharusnya kamu belajar dari mereka cara menghargai dan menghormati perempuan." Lanjutnya.
Rigel tersenyum miring.
"Gue gak akan pernah ngehargain lo sebagai istri gue sialan! Gue udah punya pacar dan pacar gue lebih dari lo. Seharusnya lo sadar diri siapa disini yang murah!"
Giselle mengangguk.
"Aku udah cukup sadar diri kok disini Kak. Aku sadar diri kalo kamu cuma bisa mencintai Kak Clara aku tau diri kok. Aku juga sadar kalo kamu gak pernah mencintai aku. Oleh karena itu aku seneng kalo Kak Gema dan Cakra deket sama aku karena mereka gak pernah minta buat aku sadar diri."
"Jujur aja nih Kak. Kalo aku disuruh pilih kamu atau Cakra atau bahkan Kak Gema. Aku bakal milih mereka berdua Kak dari pada kamu."
"Jangan kamu pikir aku cuma cewek lemah , cupu yang bisa kamu injek injek. Aku bisa kok kayak kamu , aku cuma mau bilang aja kalo suatu saat udah kejadian. Kamu jangan nangis ke aku ya?"
"Oh iya Kak Clara gak sebaik ya kamu kira Kak. Hati hati sama orang terdekat kamu, bisa jadi nanti malah menusuk kamu terlalu dalam."
Giselle meninggalkan Rigel yang terdiam karena ucapannya. Rigel menatap punggung Giselle yang sudah memasuki kamarnya. Rigel mengepalkan tangannya.
○○○○
Pagi ini Giselle sudah berangkat kesekolah dengan senyum yang mengembang. Giselle memberikan senyum kepada orang orang disana.
"Selamat pagi Pak!!" ucap Giselle pada satpam sekolahnya.
"Pagi neng!" sahut satpam itu.
Giselle berjalan menuju kelasnya lalu memasuki kelasnya dan mendudukan dirinya disebelah Livy.
Livy menatap Giselle penuh selidik lalu memegang kedua bahu Giselle membuat Giselle menatapnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL (END)
Teen FictionMenceritakan tentang cewek yang di bully oleh sekumpulan geng motor.