"Banyak bacot lo Rigel! Lo lupa sama apa yang udah lo lakuin?! Lo juga disini pembunuh Gel. Lo penyebab kematian yang dialami oleh ayah kandung Giselle! Lo orang yang udah nabrak ayah Giselle! Dan lo orang yang sok jadi pahlawan untuk Giselle padahal lo yang bikin Giselle merasakan sakit."
Mereka semua terkejut mendengar itu. Giselle menggelangkan kepalanya karena tidak percaya dengan ucapaan Ziel barusan. Rigel berjalan mendekati Giselle dengan mata yang sudah ber-air.
Giselle menggelengkan kepalanya dengan air mata yang menetes. Apa katanya tadi? Rigel penyebab kematian ayahnya? Rigel pelaku dibalik kecelakaan itu? Ya Tuhan , bilang kalau ini tidak mungkin.
Cakra memperhatikan Rigel yang berjalan mendekati Giselle dengan wajah yang seperti ingin menangis.
Gema mendadak terdiam kaku ketika mendengar perkataan dari Ziel. Apakah benar yang dikatakan oleh Ziel? Rigel penyabab kematian ayahnya? Kenapa rasanya sangat sakit ketika mendengar bahwa sahabatnya pelaku dibalik kecelakaan sang ayah? Gema mengepalkan tangannya dengan air mata yang menetes.
"Sayang."
Suara Rigel bergetar lalu menatap Giselle yang menatapnya penuh harapan. Rigel meluruhkan tubuhnya dihadapan Giselle membuat mereka semua memperhatikannya.
"Itu nggak bener kan Ri? Yang dibilang sama Kak Ziel bohong kan?"
Rigel menunduk dengan air mata yang sudah menetes. Giselle menggelengkan kepalanya karena ia berharap bahwa yang dikatakan oleh Ziel itu bohong.
"Sayang , maafin aku."
"Aku minta maaf sama kamu , apa yang dibilang sama Ziel itu bener. Aku penyebab kematian yang dialami ayah kamu. Aku minta maaf."
Giselle terkejut lalu menutup mulutnya karena tidak menyangka dengan semua ini. Rigel pelakunya? Suami yang ia cintai selama ini adalah pelaku di balik semua ini. Ini sungguh sakit Tuhan.
"Kamu? Kamu pelakunya?"
Rigel mengangguk.
"Kamu jahat tahu nggak?! Aku benci sama kamu! Aku benci bener - bener benci sama kamu! Kamu pelaku kematian ayah?! Selama ini kamu bersifat baik sama aku karena kamu penyebab kematian ayah?! Kamu tega Ri."
Giselle mendorong tubuh Rigel yang dibawahnya itu membuat Rigel terjatuh dengan air mata yang mengalir di wajahnya.
"Kenapa Ri? Kenapa kamu tega nyembunyiin semua ini?! Kenapa kamu tega?! Selama ini kamu baik - baik aja seakan nggak terjadi apapun. Kenapa kamu bikin aku kecewa Ri? Jadi selama ini aku selalu bareng sama orang yang udah bikin ayah aku meninggal? Aku nggak nyangka kamu sejahat ini Ri."
"Aku minta maaf sayang aku minta maaf."
Giselle menunjuk wajah Rigel dengan jemari telunjuknya dan tatapan Giselle penuh dengan kebencian.
"Jangan panggil aku sayang! Aku jijik dipanggil sayang sama penyebab kematian ayah aku."
Rigel menggelengkan kepalanya lalu beranjak dan ingin memegang lengan Giselle tetapi Giselle menghindar.
Secepat ini Giselle tahu bahwa ia pelakunya? Bagaimana kedepannya? Akankah mereka akan baik - baik aja? Belum sempat Rigel membuat banyak kenangan indah dengan Giselle dan sekarang hancur?
Tuhan , kalau memang ini adalah jalan yang terbaik yang telah engkau berikan. Rigel akan ikhlas menerima semua ini.
"Aku minta maaf Sel."
"Aku jelasin dulu."
Giselle menatap lurus kedepan dengan tangan yang mengepal. Bahkan air matanya tidak berhenti untuk mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL (END)
Teen FictionMenceritakan tentang cewek yang di bully oleh sekumpulan geng motor.