12. EGOIS

293 75 16
                                    

Giselle baru saja sampai Apart karena sepulang sekolah langsung melanjutkan kerja nya. Malam ini jam sudah menunjukkan pukul 8 malam. Giselle membuka pintu Apart menampilkan Rigel yang menyilangkan tangannya didada dengan mata yang menatap Giselle sangat tajam.

"Assalamualaikum Kak" ucapnya dengan sangat lembut.

Giselle ingin menyalimi tangan Rigel tetapi Rigel menghempaskan tangannya dengan kasar.

"Berapa banyak cowok yang udah lo layanin?" tanyanya dengan santai membuat Giselle menatapnya tak percaya.

"Jawab anjing! Berapa banyak?! Gue lihat lo murahan banget ya jadi cewek."

"Jaga ucapan kamu!" Giselle menunjuk wajah Rigel dengan jari telunjuknya.

Rigel menatap jari telunjuk Giselle yang berada di hadapannya lalu memukul jari nya membuat Giselle memegangi jari telunjuknya karena merasakan sakit.

"Berani banget lo nunjuk muka suami lo!" Rigel mendorong bahu Giselle sampai terkena tembok lalu menatap tajam Giselle dengan jarak wajah sangat dekat.

"Aku kerja untuk kehidupan aku! Aku bukan cewek murahan yang ada dipikiran kamu Rigel!"

Rigel tersenyum miring.

"Bagi gue lo tetep murahan! Lo pikir gue gak tau tadi lo pulang bareng siapa? Terus lo selalu caper sama temen kelas lo itu. Gampangan banget ya lo jadi cewek."

Giselle menggelangkan kepalanya.

"Lo bisa mikir gak sih bangsat?! Lo itu udah nikah! Udah punya suami. Dengan gampangnya lo deket dan pergi sama cowok sesuka lo! Gue semakin yakin kalo anak yang lo kandung itu antara anak mereka kan? Licik lo jadi cewek!"

Plak

"Gak bisa ya? Sehari aja ucapan kamu itu bener. Aku capek! Aku capek selalu dituduh yang padahal aku aja gak ngelakuin itu!" Giselle menatap Rigel yang sedang memegangi pipi nya yang barusan ia tampar.

"Kalo kamu tanya aku bisa mikir atau enggak. Seharusnya kamu tanya sama diri kamu sendiri , kamu masih pacaran sama Kak Clara padahal kamu tau kamu udah menikah! Menurut kamu kelakuan kamu yang kayak gitu udah bener?"

Rigel terdiam.

"Kamu tau gak rasanya jadi aku Kak? Sakit Kak sakit. Setiap hari di sekolah aku diperlakukan layaknya babu kalian disekolah. Aku selalu di hina di ejek sama kalian semua. Pernah aku ngelawan? Pernah gak Kak? Aku punya suami tapi suami aku malah melakukan aku sama kayak mereka. Bahkan suami aku sendiri rela siram kuah bakso panas dan es coklat ke tubuh aku."

Giselle menunduk ketika merasakan sesak di hati nya.

"Aku gak tau kesalahan apa yang aku perbuat sama kamu dan temen temen kamu Kak. Dari dulu aku selalu jadi korban kamu dan temen temen kamu. Bisa dibilang aku korban pembullyan."

Rigel menatap Giselle yang sudah meneteskan air matanya. Rigel terdiam mendengar ucapan Giselle.

"Setelah anak itu lahir gue akan ceraiin lo." hanya itu yang keluar dari mulut Rigel.

Giselle mangangguk lalu mengusap air matanya "Aku akan tunggu surat perceraian itu."

Deg

Dada Rigel tiba tiba sesak mendengar ucapan dari Giselle.

"Kamu tau gak Kak? Kamu itu orang yang paling egois yang aku kenal." katanya lalu pergi meninggalkan Rigel yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

○○○○

Rigel sedang menyenderkan tubuhnya di sofa markas Rebellious. Rigel membuka ponselnya untuk membuka sosmed miliknya. Tiba tiba ada notif pesan dari seseorang membuat Rigel mengepalkan tangannya.

RIGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang