Hari ini Rigel sangat bersemangat untuk mengunjungi rumah Giselle. Rigel diberikan kesempatan oleh Giselle untuk memperbaiki semuanya. Rigel sangat senang mendengar ucapan Giselle bahwa Giselle memberikan kesempatan untuk dirinya. Rigel mengulum senyumnya menatap diri lewat cermin yang ada dikamarnya.
Rigel sudah berpenampilan rapih dan wangi. Rigel menuruni anak tangga lalu berjalan meninggalkan Apart miliknya.
Rigel menaiki motornya dan menjalankan meninggalkan perkarangan Apart miliknya. Rigel ingin membeli bunga untuk seseorang yang ingin ia kunjungi.
Rigel akan mendatangi makan Anta terlebih dahulu sebelum mendatangi rumah Giselle. Rigel ingin meminta maaf atas semua kesalahan yang sudah ia perbuat.
Beberapa menit diperjalanan ia sudah sampai di pemakaman. Rigel berjalan menghampiri makam milik Anta.
Rigel mengusap batu nisan milik Anta lalu mengecupnya dengan air mata yang menetes. Rigel sangat menyesal dengan semua perlakuannya.
"Maafkan saya Pak."
"Saya minta maaf."
"Maafkan saya sudah bikin Bapak meninggal."
"Maaf Pak maaf."
"Maafkan saya karena sudah jahat sama anak Bapak."
"Saya janji akan mencintai dan menyayangi Giselle sepenuh hati , saya janji Pak."
Rigel mengusap air matanya.
"Saya benar - benar nyesal dengan apa yang sudah saya perbuat kepada Giselle Pak. Maafkan saya."
"Izinkan saya untuk memperbaiki hubungan saya sama Giselle ya Pak? Maafkan saya sekali lagi."
Rigel menaburkan bunga diatas makam Anta. Lalu mengusap batu nisan itu dan memberikan kecupan.
Ada seseorang yang memperhatikan Rigel dengan senyum miring. Ternyata Rigel menyimpan rahasia besar ini sendirian , ia akan menghancurkan semuanya. Batin seseorang itu.
○○○○
Giselle memikirkan tentang ucapannya yang memberikan kesempatan kepada Rigel untuk memperbaiki hubungan mereka berdua. Apakah sudah benar keputusan yang ia ambil? Atau malah sebaliknya?
Tetapi Giselle belum memaafkan Rigel samasekali. Giselle hanya memberikan kesempatan bukan memaafkan.
Semoga keputusan yang ia ambil adalah jalan yang benar dari Tuhan. Semoga Rigel benar - benar menepati ucapannya kepadanya.
Giselle mengusap perutnya tiba - tiba membayangkan makanan Batagor membuatnya ingin sekali.
Giselle beranjak dari kasurnya lalu keluar dari kamarnya dan membuka pintu rumahnya. Ia ingin mencari Batagor di sekitaran rumahnya.
Giselle menatap Rigel yang baru saja datang kerumahnya. Tanpa melepaskan helm yang menyangkut dikepalanya Rigel berjalan mendekati Giselle.
"Mau kemana?" tanyanya sangat lembut.
"Beli batagor , tiba - tiba aku pengen." jawabnya.
Rigel mengangguk lalu menatap cuaca yang sangat panas di siang hari ini. Rigel menatap Giselle "Gue beliin dulu , lo tunggu dirumah aja jangan kemana - mana."
Giselle menggelengkan kepalanya "Nggak usah , aku bisa beli sendiri."
Rigel menatap lekat Giselle "Gue yang jalan , lo dirumah aja. Nurut apa kata suami lo ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL (END)
Fiksi RemajaMenceritakan tentang cewek yang di bully oleh sekumpulan geng motor.