22. SAKIT

292 77 14
                                    

Pagi ini Giselle sedang bersiap siap karena hari ini Giselle bekerja full seharian. Giselle keluar dari kamarnya ketika dirasa sudah rapih lalu membuka pintu rumahnya. Betapa terkejutnya dirinya melihat Rigel yang tergeletak di lantai rumahnya dengan pakaian yang sudah kering. Giselle berjongkok lalu mengusap wajah Rigel yang dirasakan adalan panas. Giselle tak menyangka kalau Rigel tidak pulang dan menunggu di depan rumahnya.

Giselle membuka ponselnya lalu menelpon seseorang untuk datang kerumahnya. Giselle menutup teleponnya ketika sudah selesai berteleponan lalu memperhatikan wajah Rigel yang sangat pucat.

Wajar kan jika Giselle kecewa kepadanya? Ah Giselle masih merasakan kekecewaan yang mendalam kepada Rigel.

Giselle hanya bisa menatap wajah Rigel selama 15 menit lalu Giselle menoleh ketika mendengar suara motor berhenti tepat dihadapannya.

"Kenapa Sel?" tanyanya.

"Kak Gema , tolong ya Kak. Rigel kayaknya sakit karena hujan hujanan kemarin. Tolong bawa dia kerumah sakit ya?"

Gema menatap Rigel yang tergeletak di lantai lalu berjongkok dan menepuk wajah Rigel. Rigel membuka matanya yang pertama ia lihat adalah Giselle yang menatap wajahnya.

"Bangun." titah Gema.

Rigel bangun lalu berdiri yang ia rasakan adalah kepalanya terasa sangat pusing sekali. Rigel memperhatikan Giselle yang membuang wajahnya kesamping.

"Sel gue minta ma-"

"Pulang Kak." hanya itu yang Giselle ucapkan.

Gema menghela nafasnya berat lalu merangkul bahu Rigel karena merasakan tak tega "Ayok pulang." ajak Gema.

Rigel menggelengkan kepalanya tanda tidak mau.

"Sel-"

Giselle menatap wajah Rigel "Jangan pernah temuin aku lagi Kak." ucapnya datar.

Rigel mengerutkan alisnya karena tidak suka dengan perkataan Giselle. Rigel ingin berjalan mendekati Giselle tetapi ada suara yang membuat mereka semua menoleh.

"Ayok Giselle."

Rigel mengepalkan tangannya melihat siapa yang datang kerumah Giselle. Giselle berjalan mendekati orang itu yang tak lain adalah Cakra.

Cakra menggenggam tangan Giselle membuat Giselle terkejut sedangkan Rigel menatap tajam Cakra karena sudah berani menyentuh Giselle dihadapannya. Sementara Gema memutar bola matanya malas karena ulah Cakra.

Rigel berjalan mendekati Cakra lalu memukul wajah Cakra. Rigel masih menatap tajam Cakra yang mengusap sudut bibirnya.

Bugh!

"Gak punya sopan santun lo? Giselle istri gue!" ucapnya dengan nada tinggi.

Cakra tersenyum miring "Istri yang gak lo anggap dan peduliin maksud lo? Kasihan gue sama lo Gel. Hati hati roda berputar."

"Diem bangsat!"

"Kamu yang diem!" Giselle menatap tajam Rigel.

"Kak Gema tolong bawa Rigel pergi dari sini." Giselle menatap Gema yang diangguki oleh Gema lalu menarik tangan Cakra kemudian menaiki motor Cakra dan pergi meninggalkan mereka berdua.

Rigel memijat kepalanya yang terasa sakit membuat Gema merangkul bahu nya "Pulang Gel." katanya membuat Rigel menghela nafasnya berat.

"Gue telepon anak anak biar motor lo dibawa mereka."

○○○○

Cakra membukakan helm yang berada di kepala Giselle. Giselle wajahnya seperti orang yang banyak pikiran.

RIGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang