Giselle sedang bersiap siap untuk pergi bersama Cakra. Giselle memilih memakai dress berwarna cream dipadukan dengan rambut yang di kuncir memakai jepitan.
Rigel memperhatikan kegiatan Giselle dari pintu kamar Giselle. Rigel menatap Giselle yang sedang bersiap siap.
"Mau kemana lo?"tanyanya.
Giselle tampak terkejut dengan suara Rigel. Lalu beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Rigel.
"Aku izin pergi sebentar ya Kak." jawabnya dengan sangat lembut.
"Kemana?"
Giselle mengambil tasnya lalu meletakkan di bahu kanannya "Cafe Kak" jawabnya.
"Sama siapa?"
Giselle mengerutkan dahi nya bingung dengan sikap Rigel saat ini yang banyak tanya kepadanya.
"Cakra"
Rigel membulatkan matanya lalu menatap tajam Giselle "Cakra? Lo bisa gak sih gak usah deket deket sama Cakra?! Gak bisa gak murahan lo?" katanya membuat Giselle menatapnya tak percaya.
"Cakra itu sahabat aku"
"Cakra gak sebaik yang lo pikir Giselle! Tetep disini dan jangan pergi sama Cakra."
Giselle menggeleng "Aku gak enak sama Cakra. Masa aku batalin pergi sama dia? Aku gak mau bikin dia kecewa karena aku batalin janji ketemu dia malem ini."
Rigel mendorong bahu Giselle membuat Giselle terjatuh di atas kasur kecilnya. Rigel mendekatkan wajahnya dengan wajah Giselle "Sekali murahan akan tetep murahan." ucap Rigel penuh penekanan.
"Bisa berhenti bilang aku murahan?"
"Makanya lo nurut sama gue anjing! Cakra itu apa si buat lo? Sampai segitunya lo sama dia. Sadar sama posisi lo dong sekarang! Lo udah nikah bangsat! Dan lo enak enaknya pergi sama Cakra!" Rigel mengeraskan rahangnya dengan tatapan mata yang masih tajam.
"Apa beda nya sama kamu?! Kamu gak pernah sadar sama posisi kamu Kak. Kamu minta aku untuk gak larang kamu ini itu tapi kamu apa? Kamu malah seenaknya sama aku." Giselle mendorong tubuh Rigel lalu berjalan meninggalkan Rigel.
"Gue gak mau lo kenapa kenapa Giselle!"
Giselle memberhentikan langkahnya ketika mendengar ucapan Rigel kepadanya. Giselle menoleh kebelakang membuat Rigel berjalan mendekatinya.
"Cakra itu bukan orang baik. Gue gak mau lo di sakitin sama dia Sel" katanya dengan pelan.
"Terus cuma kamu yang boleh sakitin aku? Lucu kamu"
"Bukan gitu maksud gu-"
"Udahlah Ri. Kamu sok jadi orang paling baik di dunia ini padahal kelakuan kamu gak sebaik itu." Giselle berjalan meninggalkan Rigel yang menendang kursi di hadapannya.
○○○○
Giselle menghampiri Cakra yang sedang memainkan ponselnya di taman cempaka lalu menepuk bahu Cakra membuat Cakra menoleh menatapnya.
"Haaii , maaf ya nunggu lama" ucap Giselle karena tidak enak kepada Cakra.
"Enggak kok. Yuk?"
Giselle mengangguk lalu Cakra membukakan pintu mobil untuk Giselle. Giselle tersenyum dan dibalas senyum oleh Cakra.
"Terimakasih Cakrawala."
"Sama sama Giselle."
Cakra mulai menjalankan mobilnya dengan memutar musik kesukaan dirinya dan juga Giselle. Giselle tersenyum senang lalu ikut menyanyi membuat Cakra menatapnya dengan tatapan kagum kepada kecantikan Giselle.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL (END)
Teen FictionMenceritakan tentang cewek yang di bully oleh sekumpulan geng motor.