Pulang sekolah Rigel memutuskan untuk langsung mendatangi makam Anta. Semenjak dirinya ingin merubah menjadi lebih baik untuk kedepannya, Rigel sangat rajin mengunjungi makam Anta.
Rigel mengusap batu nisan itu lalu mengecupnya seperti apa yang biasa ia lakukan. Rigel menaburkan bunga dimakam itu.
Rigel memperhatikan penjaga makam disana lalu memberikan senyumnya kepada penjaga makan disana karena memang sudah akrab.
Rigel beranjak dari makan Anta lalu berjalan menghampiri penjaga makam disana "Setiap hari tolong dibersihkan dan cek makam itu ya Pak." ucap Rigel dengan sopan.
"Baik Mas."
Rigel mengeluarkan uang merah lalu memberikan kepada sang penjaga makam "Pegang Pak."
"Ngga-"
Rigel langsung mengambil tangan penjaga makam itu lalu meletakan uang merah ditangan penjaga makam dan memberikan senyumnya.
"Duluan Pak." katanya lalu pergi meninggalkan penjaga itu yang menatapnya penuh kagum.
"MasyaAllah." ucap penjaga makam.
○○○○
Rigel mengendarai motornya untuk menuju rumah Giselle. Karena dirinya belum berhasil membawa Giselle untuk tinggal bersamanya lagi. Tetapi tak apa karena Rigel ingin berjuang untuk mendapatkan Giselle kembali.
Seperti saat ini Rigel sudah membawa banyak makanan kesukaan Giselle. Semakin hari Rigel memiliki rasa kepada Giselle. Rigel menyadari bahwa dirinya telah mencintai Giselle.
Rigel memberhentikan motornya di depan rumah Giselle lalu melepaskan helm nya dan turun dari motornya dengan tangan menenteng makanan. Rigel berjalan mendekati pintu rumah Giselle lalu mengetuknya.
Giselle keluar dengan wajah yang sangat marah. Rigel yang melihatnya menjadi takut karena tatapan dari mata Giselle yang sangat penuh kebencian.
"Kamu kenapa?" tanya Rigel lembut.
Plak!
Rigel memejamkan matanya karena mendapat tamparan dari Giselle. Rigel menatap Giselle dengan tatapan bingung dan takut.
"Bisa nggak usah selalu seenaknya?! Kamu bilang sama aku kalau aku nggak boleh ikut campur hidup kamu tapi kenapa kamu ikut campur hidup aku?!" ucap Giselle sangat marah.
"Ikut campur apa Sel? Kamu kenapa?"
Giselle menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Rigel yang membuatnya menjadi geram.
"Aku nggak dibolehin kerja disana lagi karena kamu! Kamu yang minta mereka untuk berhentiin aku kan? Kenapa kamu ngelakuin itu?! Aku nggak suka Rigel!"
Rigel yang mendengar itu menghembuskan nafasnya berat lalu meletakan makanan yang ia bawa di meja depan rumah Giselle. Rigel memegang tangan Giselle tetapi Giselle menepisnya.
"Aku minta maaf bikin keputusan tanpa persetujuan dari kamu. Aku cuma pengen kamu dirumah aja nggak usah kerja Sel. Kamu lagi hamil dan nggak boleh kecapean."
"Aku cuma pengen kamu dan dedek sehat. Maafin aku kalau aku terlalu ikut campur sama hidup kamu. Tapi ini udah jadi kewajiban aku Sel."
"Kewajiban apa?!" sentak Giselle.
"Aku suami kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL (END)
Dla nastolatkówMenceritakan tentang cewek yang di bully oleh sekumpulan geng motor.