37. SOTONG

269 68 4
                                    

Sore ini hujan sangat deras sekali membuat sepasang suami istri hanya berada dikamar saja berduaan. Kebetulan sang suami sedang memilih untuk tidak berkerja di karenakan ingin menjaga sang istri yang sedang hamil itu.

Rigel sedari tadi hanya memperhatikan wajah Giselle yang sangat cantik itu. Sedangkan yang diperhatikan sedang asik menatap ponselnya yang menunjukan foto - foto makanan disana.

Giselle menoleh menatap Rigel membuat Rigel memberikan senyuman dan mengecup dahi Giselle.

"Aku mau sotong Ri."

Rigel terdiam mendengar ucapan Giselle lalu melirik jendela kamarnya yang menampilkan hujan sangat deras sekali.

"Aku beliin ya sayang." sahutnya dengan senyuman.

Giselle memperhatikan Rigel yang beranjak dari kasur untuk memakai pakaiannya dan Giselle menatap Rigel dengan mata yang sudah ber-air. Effort Rigel untuk Giselle sangat lah besar bahkan Rigel tidak pernah mengeluh capek untuk Giselle.

Apapun yang Giselle inginkan akan selalu dituruti oleh Rigel. Rigel yang saat ini adalah Rigel yang baru , bukan Rigel yang mempunyai sifat buruk dan juga brengsek.

Setelah memakai pakaian Rigel menatap Giselle yang sudah mengeluarkan air matanya membuat Rigel menatapnya dengan dahi yang mengerut lalu mendekati Giselle dan mendekap tubuh Giselle.

"Sayang kenapa?" tanyanya sangat lembut.

"Aku selalu nyusahin kamu Ri." kata Giselle dengan nada yang bergetar.

Rigel mengusap kepala Giselle lalu mengecup pucuk kepala Giselle "Kamu nggak pernah nyusahin aku sayang."

"Maafin aku Ri , padahal ini hujan tapi kamu mau nurutin mau aku."

Rigel melepaskan dekapannya lalu terkekeh dan mengusap wajah Giselle yang basah karena air mata.

"Aku seneng kamu selalu minta apapun sama aku sayang. Jangan ngerasa nyusahin aku ya? Karena udah kewajiban aku sebagai suami kamu."

"Jangan nangis lagi ya? Aku mau cari sotong untuk Mama nya anak aku." lanjutnya lalu mengecup dahi Giselle.

"Kamu hati - hati ya , kalau nggak ada pulang aja jangan dipaksa cari. Maafin aku ngerepotin kamu Ri."

Rigel memberikan senyumnya lalu mengangguk dan mengecup seluruh wajah Giselle serta perut Giselle "Aku pergi dulu , kamu jangan kemana - mana." katanya lalu melangkahkan kakinya tetapi lengannya ditahan oleh Giselle.

"Hujannya deres banget Ri , nggak jadi aja ya? Nggak papa kok aku bisa tahan."

Rigel menggelengkan kepalanya "Nggak papa sayang , aku harus turutin mau dedek nya aku nggak mau nanti anak aku ileran." ucapnya lalu mengusap kepala Giselle.

Giselle hanya bisa menatap Rigel dengan tatapan kagum. Rigel benar - benar mencontohkan sosok suami yang sangat baik di dunia ini.

○○○○

Didalam perjalanan Rigel mencari sekeliling penjual sotong disana tetapi tak kunjung menemukannya. Rigel tidak ingin menyerah ia akan terus berusaha untuk mendapatkan sotong itu.

Rigel memberhentikan mobilnya ketika melihat penjual sotong memasuki gang kecil disana. Rigel langsung turun dari mobil dan berlari untuk mendekati penjual sotong dan tahu bulat itu.

Tidak peduli dengan hujan yang menimpanya. Rigel terus berlari hingga ia berhasil memberhentikan penjual sotong itu.

"Pak , beli 50 ribu." ucapnya dengan mengusap rambutnya yang basah karena air hujan.

RIGEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang