Di dalam mobil hanya ada keheningan diantara mereka berdua. Rigel yang tidak membuka suara karena Giselle tidak menjawab apapun ucapan darinya dipantai tadi.
Giselle melirik Rigel yang hanya menatap lurus kedepan membuatnya menghembuskan nafasnya berat karena bingung dengan semua ini.
Rigel memberhentikan mobilnya di depan rumah Giselle lalu turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Giselle.
Giselle berjalan terlebih dahulu lalu disusul oleh Rigel yang berjalan dibelakangnya. Rigel memberhentikan langkahnya ketika Giselle menatapnya.
"Makasih ya." ucap Giselle yang diangguki oleh Rigel.
"Kamu istirahat yang cukup , jangan lupa minum susu hamilnya. Aku pulang ya? Telepon aku kalau ada apa - apa." katanya lalu mengusap kepala Giselle dan membalikan tubuhnya setelah itu melangkahkan kakinya keluar dari rumah Giselle.
Rigel membuka pintu mobilnya lalu ketika ingin masuk kedalam mobilnya lengannya ditahan membuat Rigel menoleh.
"Aku maafin kamu."
"Makasih udah mau berjuang dan sabar mendapatkan maaf dari aku."
"Aku juga udah nerima kamu kembali."
Rigel mematung mendengar ucapan yang Giselle berikan kepadanya. Tanpa sadar Rigel meluruhkan tubuhnya dihadapan Giselle membuat Giselle terkejut. Bahkan Rigel menatap kosong hadapannya dengan mulut yang terbuka.
"Ri." Giselle menepuk pelan pipi Rigel membuat Rigel tersadar lalu langsung beranjak.
Rigel mendekap tubuh Giselle dengan erat lalu menangis didalam dekapan Giselle. Giselle tersenyum lalu mengusap punggung Rigel untuk menenangkan Rigel.
"Makasih banyak Sel , makasih." ucapnya didalam dekapan.
Rigel melepaskan dekapan itu lalu menutup pintu mobilnya dan menggendong Giselle ala bridal style dan berjalan memasuki rumah Giselle dengan senyum yang mengembang diwajahnya.
Rigel merebahkan tubuh Giselle diatas kasur lalu beranjak dari sana untuk mengunci seluruh pintu rumah Giselle. Giselle yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja.
Rigel menindih tubuh Giselle lalu menatap Giselle dengan sangat lekat. Pandangan Rigel jatuh kepada bibir milik Giselle.
"Boleh nggak?" tanyanya sangat lembut.
Seakan terhipnotis Giselle mengangguk membuat Rigel mendekatkan wajahnya dengan wajah Giselle lalu bibir mereka berdua bertemu.
Cup
Rigel mengecup bibir Giselle lalu melumatnya. Mereka berdua berciuman dengan perasaan rindu masing - masing dari hati mereka.
Mereka menyudahinya lalu mereka berdua saling pandang dengan senyum yang menunjukan kebahagiaan diwajah mereka berdua.
Giselle mengalungkan tangannya dileher milik Rigel lalu Rigel kembali mendekatkan wajahnya dengan wajah Giselle dan disaat Rigel ingin mengecup bibir Giselle ada suara ketukan pintu membuatnya memejamkan matanya menahan kesal.
Tok
Tok
"Ganggu aja bangsat." gumam Rigel yang langsung di tampar pelan bibir nya oleh Giselle.
"Aku mau bukain." ucap Giselle membuat Rigel beranjak dari kasur lalu mengikuti langkah Giselle.
Giselle membuka pintu rumahnya membuat Rigel mengepalkan tangannya karena melihat siapa yang datang kerumah Giselle. Mereka adalah Cakra dan Gema.
"Ini si monyet ngapain dirumah Giselle?! Giselle nggak diapa-apain kan?" tanya Cakra lalu mendekati Giselle.
Giselle menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL (END)
Teen FictionMenceritakan tentang cewek yang di bully oleh sekumpulan geng motor.