Rigel berada di kantin belakang bersama dengan teman temannya. Rigel meneguk minuman kalengnya lalu memperhatikan mereka semua yang menatapnya.
Rigel sudah menceritakan semua nya kepada mereka semua tentang perselingkuhan Arsen dan Clara membuat mereka semua terkejut mendengarnya.
"Gue nggak nyangka Arsen nusuk lo dari belakang Gel." ucap Oldap lalu menyedot es kopi nya.
Rigel hanya diam.
"Tai juga ya Arsen." timpal Ziel.
"Mulai sekarang gue nggak pernah anggap Arsen sebagai sahabat gue lagi." ucap Rigel membuat mereka mengangguk dan terdiam.
"Hubungan lo sama Giselle udah membaik?"
Rigel menatap Dewa karena sudah mempertanyakan pertanyaan kepada Rigel yang membuat Rigel menggelengkan kepalanya lalu menunduk.
Mereka semua mendekati Rigel lalu merangkul Rigel kecuali Gema yang hanya terdiam di tempat. Mereka mendekatap tubuh Rigel yang hanya diam saja.
"Semangat Gel!"
"Gue yakin lo bisa berjuang."
"Ada kita yang akan terus sama lo."
"Kejar Giselle dan perbaiki rumah tangga lo."
Rigel tersenyum tipis mendengar ucapan dari teman - temannya. Rigel mengangguk setuju.
"Kerumah Giselle yuk pulang sekolah , gue mau minta maaf." ucap Dewa yang diangguki oleh mereka.
Gema memperhatikan mereka semua , Gema senang melihat para sahabatnya ingin meminta maaf kepada Giselle. Gema benar - benar berharap kalau perlakuan mereka akan baik dengan Giselle.
Pandangan mata Gema dan Rigel bertemu membuat Gema memutuskan kontak mata itu.
○○○○
Siang ini Giselle berjalan pulang karena habis membeli soto mie. Giselle sedang ngidam soto mie. Tadinya ingin dibelikan oleh Cakra tetapi dirinya tidak enak karena Cakra belum pulang sekolah , jadi memutuskan untuk membelinya sendiri dan berjalan kaki karena memang lumayan dekat juga dengan rumahnya.
Giselle menatap soto ditangannya membuatnya tersenyum senang. Keinginan dari anaknya akan segera dituruti. Tidak sabar ingin mencobanya. Giselle mengusap perutnya dengan pelan.
"Sabar ya Dedek." gumamnya.
Giselle memberhentikan langkahnya ketika melihat seseorang yang ia kenal disana. Seseorang itu ingin menyebrang tetapi tidak melihat kekanan dan kekiri.
Mata Giselle membulat ketika melihat mobil melaju dengan cepat membuat Giselle berlari lalu menahan orang itu agar tidak menyebrang.
TIN!!!!
"HATI - HATI DONG LO!" teriak orang yang menaiki mobil itu.
Seseorang itu terkejut mendengar klakson mobil dan teriakan dari dalam mobil. Seseorang melihat tangannya yang dipegang oleh Giselle membuatnya menatap Giselle.
"Kakak nggak papa?" tanya Giselle sangat lembut.
Seseorang itu menatap Giselle dengan tatapan sulit diartikan. Giselle yang menolongnya adalah seseorang yang sering ia bully disekolah. Kenapa Giselle menolongnya? Kenapa Giselle tidak membiarkan dirinya tertabrak? Ya Tuhan , kenapa Giselle sangat baik?
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGEL (END)
Ficção AdolescenteMenceritakan tentang cewek yang di bully oleh sekumpulan geng motor.