02

327 7 0
                                    

Saat terbangun ia sampai dibagian Bogor kota nya, ia sebenarnya sudah disediakan kontrak kan oleh sahabat nya

Ia dapat pekerjaan itu dari teman online nya, dan bekerja disalah satu perusahaan yang cukup besar dibogor. Ia mengontrak bersama

"Mbak Zahra" panggil deyna, dengan antusias

Disana Zahra yang 4 tahun lebih tua dari deyna, langsung memeluk deyna erat. "Gue kangen Banget sama loh!" Ucap Zahra

Disana diana tersenyum hangat, "iya aku juga kangen mbak Zahra!" Jawab deyna, dengan tersenyum

Disana Zahra meraih tangan deyna, "Dey, nanti kerja nya bareng gue ajh. Tar gue jamin gak ada yang mau usik loh deh" ucap Zahra, dengan beralih merangkul deyna

Disana deyna tersenyum, "heheheheh makasih mbak " jawab deyna, dengan menganggukkan kepalanya

"Kalau ada rumor, Luh jangan percaya... Karena gue gak pernah kek gituh" ujar Zahra, dengan khawatir

"Tenang ajh, aku gak bakal peduli kok!" Tegas deyna, dengan tersenyum

"Eh btw, mbak bisa rekomendasi in aku... Mbak kerja nya apah mbak?" Tanya deyna, penasaran

Disana Zahra berhenti berjalan, "jadi ceo, itu perusahaan ayah gue. Gimana?" Jawab Zahra, membuat Deyna membulat kan matanya

Disana deyna menundukkan kepalanya, "salam kenal Bu CEO" ucap deyna, dengan tersenyum gigi

Entah kenapa telinga Zahra memerah?, "salam kenal, asisten eksekutif" jawab zahra, dengan tersenyum

Disana deyna gadis berkerudung hitam, dengan abaya hitam kebesaran itu. Tersenyum manis

.
.

"Mbak, nanti ahkir bulan aku izin pulang ke rumah boleh Ndak?. Soalnya ada urusan aku mau ambil cuti" ujar deyna, disela-sela makan mereka

"Mau ngapain?" Tanya Zahra, fokus ke laptop nya

"Mau jenguk ibu, dia udh bilang sakit ajh. Aku bilang nya ahkir bulan kesana" jawab deyna, dengan tatapan berharap

"Yaudh, tapi gue ikut boleh gak?. Sayang ku.." ucap Zahra, dengan tersenyum smirk

"Iy boleh" jawab deyna, tak memikirkan perkataan Terahkir Zahra

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang