10

232 3 0
                                    

Saat itu deyna tak turun dari kamar nya, bahkan ia tak mau bergerak. Karena masih merasakan sakit

Apalagi dipagi hari ia harus mencuci kain itu hingga bersih, sementara itu Iqbal yang terus menerus berbicara dengan tamu mereka.

Ceklek

Saat itu Iqbal datang dengan membawa sebuah piring, penuh dengan makanan favorit deyna

Entah Iqbal tahu dari siapa makanan favorit deyna, Padahal mereka hanya bertemu 2 kali. Dan Iqbal hanya mendengar cerita-cerita tentang sang istri

"Bangun kamu mau sakit?, kek gini terus" tanya Iqbal, dengan mendudukkan sang istri

"Mau ke dokter ajh?" Tanya Iqbal, saat deyna masih menutup matanya. Meskipun ada pergerakan

"Enggak, cuma sakit kepala" jawab deyna, ia membuka matanya perlahan

Saat itu Iqbal menyuapi sang istri, karena ia merasa bersalah. Membuat Deyna menjadi seperti ini

.
.

Saat itu deyna turun di malam hari, meskipun ia malas gerak. Tapi ia tetap melaksanakan kewajiban nya sebagai muslim

"Yah, kak iqbal kemana?" Tanya deyna, saat melihat ayh serta Daffa ayah Iqbal sedang bersama

Disana gio langsung menyuruh deyna duduk, "udh gak sakit kan?, kata nak Iqbal kamu sakit" tanya sista, ia khawatir

Disana deyna merasa senang, tapi sedetik kemudian ia kesal. "Kak iqbal cerita ya?" Tanya deyna, dengan nada merajuk

Disana Layla ibu Iqbal tersenyum, "iy, mas Iqbal cerita katanya kamu sakit sayang?... Gimana udh sembuh?" Tanya Layla, dengan tersenyum hangat

Disana deyna tersenyum kikuk, "aku enggak sakit ini kok Bu, ummi. " Jawab deyna, ia merasa malu

Disana seketika Iqbal muncul dari pintu, "bukannya kamu bilang, kamu sakit. Saya beli obatnya " ucap Iqbal, membuat Deyna membulat kan matanya

"Kak iqbal!" Ucap deyna, dengan nada merajuk nya

Ia naik ke lantai atas Tampa pamit, sementara Iqbal izin ke atas dulu. Baru ke atas

Gio serta lainnya hanya tertawa sajh, dengan kelakuan kedua anak itu.

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang