20

165 4 0
                                    

Saya mau cerita dikit, kan saya makan seblak yah. Terus saya mikir apah sih yang kurang??🤓

Ternyata kurang kamu sayang, btw garing amayyy deh. Nanti-nanti saya belajar buat kamu sayang🌛🤍

..

Disana Layla seperti biasa amat antusias dengan deyna, "Masya Allah, gemes banget sih menantu umi. Jadi makin sayang deh, sini duduk disamping umi" pinta Layla, dengan antusias

wanita yang memakai burqa itu, amat antusias. Disana seketika Daffa muncul

"Umi, dey bareng suami nya loh. Bukannya umi janji mau duduk bersebelahan dengan Aby?" Tegur Daffa, dengan menggelengkan kepalanya pelan

"Noh umi, Aby udh bicara loh" ujar deyna, ikut-ikutan

Hah...

"Yah udh lah, umi duduk disana. Kalau mau apah-apah nanti bilang ya sayang, umi ke sana dulu" ucap Layla, dengan menghela nafas panjang

"Iya mii" jawab deyna, dengan tersenyum mata menyipit

Saat itu deyna dan Iqbal duduk berdampingan, deyna bicara dengan Syira. Ia anak kecil berusia 13 thn

"Mbak deyna, nanti kalau punya dedek bayi nama nya siapa Mbak?" Tanya Syira, ia memangil deyna mbak

Biasanya Ning, tapi dilarang deyna. Karena ia bukan siapa-siapa, jadi nya Syira pun ikut-ikutan ingin dipanggil syira sajh

"Hm?, mungkin dayna, lalu Shakira pokoknya gituh lah. Kalau kamu mau nama anak mu apah dek?" Tanya deyna, balik

Disana Iqbal masih berbicara, dengan kedua kakak nya. Perkara lain nya

"Aku mau anak ku nama nya, Lily, Leon, Allen yang ada di novel-novel itu kak!" Jawab Syira, dengan antusias

Keduanya bicara dengan antusias, hingga menceritakan nya. Dengan gerakan

Orang-orang yang melihat itu, terkekeh kecil. Melihat kedua nya bagaikan ibu dan anak, apalagi deyna yang tak henti-hentinya menanggapi Syira dengan antusias

Orang-orang baru pertama kali, melihat Syira tersenyum dengan manis dan begituh lebar. Hingga gigi nya terlihat, tawa Syira pun terdengar kembali

"Hhahhahehheh? Itu bener kek gitu mbak?" Tanya syira, dengan antusias

"Iyah kek gituh!, pokoknya pas masa-masa SMA SMP itu seru banget!. Kita bisa banyak orang yang cocok sama kita? " Ucap deyna, dengan antusias pula

"Syira jangan tertawa begituh, tidak sopan" ucap Syifa, ia kakak Syira

"Iya mbak, maaf" lirih Syira, disana Syifa memandang deyna

Ia merasakan perasaan sakit hati, begituh sjah Syifa membawa Syira pergi. Mata deyna membulat sempurna

"Assalamu'alaikum, saya pamit dulu Gus " ucap Syifa, dengan mata menyipit


Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang