11

215 2 0
                                    

Ceklek

Disana Iqbal mengunci pintu kamar deyna, karena deyna sudah marah. Dengan sikap Iqbal

"Why are you talking to them like that!" Tanya deyna, dengan marah

"Saya hanya bicara, bahwa kamu sedang sakit sajh. Tidak yang lebih dari itu" jelas Iqbal, dengan menaruh obat itu

"Lalu itu obat apah?" Tanya deyna, penasaran dengan apah yang di beli Iqbal

"Bukannya tadi pagi kamu bilang sakit kepala?, makanya saya memberikan kamu obat sakit kepala. Ada yang salah" jawab Iqbal, membuat wajh deyna memerah

Dimalam harinya deyna tak tidur, tapi ia main handphone. "Ini nomor mu ka? Nama panjang mu siapa?" Tanya deyna, saat ia melihat dikontak nya ada. nomor yang bernama 'Suami'

"Ya, Saya masukan nomor itu kemaren, ingat tidak?" Jawab Iqbal, dibalas gelengan oleh deyna

"Iqbal shakara Al-bahar" tambah Iqbal, seraya memberikan obat

"Mau tinggal dimana kita?" Tanya deyna, dengan nada sendu nya

"Rumah saya ada dijawa, tapi saya sering dinas ke Jakarta. Kamu nya sajh putus kan mau tinggal dimana" jawab Iqbal, dengan duduk memainkan handphone nya

Hah

Disana deyna menghela nafas panjang nya, "rumah manah yang paling jarang dikunjungi oleh mu? " Tanya deyna, dengan memutarkan matanya malas

"Rumah didalam pesantren, disana ada umi, Aby, mas Andri, mas Fahri" Jawab Iqbal, dengan menaruh handphone nya

Ia ke kamar mandi, lalu berbaring disampingnya deyna. Meskipun tidur mereka tidak saling membelakangi

Tapi tetap terasa canggung, apalagi suara bising dari handphone deyna. Yang dimana ia sibuk menonton pria Dua dimensi nya

...

Mau cerita, ada kucing couple tauuu

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang