26

133 2 0
                                    

"ayah pinjem motor boleh gak?" Tanya Anayra, dengan tatapan berharap

"Boleh yah, boleh yahhh yaaa" tambah deyna, dengan tatapan berbinar penuh harapan

"Hah..., kenapa kali ya kalau sama kalian ayah gak tegaan mulu sih?" Ucap gio, dengan memberikan kunci motor Scoopy nya

"Makasih ayah!" Ucap mereka bersamaan, seraya mencium tangan gio bergantian

Dua gadis kembar itu berlari ke arah motor, sementara Rey sudah ada dimotor sport nya. Sedari tadi sudah siap

"Kak aku izin jalan yaa" izin deyna, dengan tatapan enggan ditolak

Sementara Iqbal pun tak akan menolak nya, "iya boleh" jawab Iqbal, ia berbicara dengan gio serta sista dan lainnya

Ouh yah jika ditanya sesil kemana, ia ketempat ayah nya. Karena sudah bertemu deyna, saat itu deyna ke tempat kakak perempuan nya dahulu

"Mau jajan apah?, gue traktir cill " ujar deyna, dengan tersenyum smirk

"Jajan apah ajh, wajib loh yang bayar loh!" Tegas rey, yang berkendara disamping mereka

"Iya ah, gak ush ribett" tegas balik deyna, dengan tersenyum

Saat itu mereka duduk disebuah warung makan, yang menjual seblak. Memesan lah mereka level paling pedas kecuali deyna ia level sedang

Karena memikirkan bayi dalam kandungan nya, saat dicoba. Ternyata gak pedes sama sekali

"Kok gak pedes sih?" Ucap deyna, bingung

"Level berapa emang?" Tanya Anayra, sajh nya memerah kepedesan

"Level 3, kalian berapa?" Jawab deyna, dengan alis terangkat sebelah

"Level 5, pedes banget huhuhuhuhuuuhuhu" sahut anay, seraya mengelap sudut bibirnya

"Ouh walah, cil habisin loh itu beli pake uang" tegas deyna, disana seketika sajh kedua nya menuangkan kecap ke dalam seblak

Deyna menggelengkan kepalanya pelan, tau dituang banyak. udh lah rasa nya jadi manis

"Kalau gini bukan seblak lagi cuyy, warna ajh udh jadi gini" ujar deyna, dengan terkekeh kecil

"Bodo ah, yang penting abis!" Sahut kedua nya, begituh kompak

Saat itu mereka membeli banyak jajanan, deyna pun tak keberatan menghabiskan uang nya. Untuk kedua adiknya

Saat mereka sedang duduk di dekat Indomaret, seraya menghabiskan es krim yang dibeli mereka.

"Eh iya thr buat kalian " ucap deyna, memberikan sebuah uang Didalam amplok berwarna putih

"Orang mah ada gambar apah kek, eh ini polosan " cicit Anayra, dengan melihat ke amplok putih itu

"Yaudh sih gak mau siniin!" Tegas deyna, Anayra langsung menyimpan nya

Rey mengecek milik nya, ternyata isi nya 3 lembar uang berwarna merah. "Wih kakak gue udh kaya nih, lain kali bagi-bagi duit lagi dunggg" ucap Rey, dengan tersenyum

"Aminn" sahut deyna, seraya tersenyum

"Ih gila banyak banget!, biasanya juga cuma ngasih dua puluh ribu et dah. Itu juga harus di minta kesambet Iqbal ya Luh?" Celetuk Anayra, dengan mata berbinar

"Minta ditabok nih anak!" Ujar deyna, kesal

"Ampunnn Cepuhh" ucap Anayra, dengan tersenyum. Deyna menggelengkan kepalanya pelan

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang