42

37 1 0
                                    

Kursi roda deyna didorong oleh Layla, saat itu bayi nya digendong Layla

Mereka masuk bertiga, sebenar nya hanya boleh berdua. Tapi deyna memaksa membawa bayi nya

Terlihat seorang lelaki yang sudah sadarkan diri, tapi tatapan nya kabur. Ditubuh nya banyak alat bantu bernafas dll

Deyna menangis karena melihat suaminya Iqbal dalam keadaan seperti itu, ia memegang tangan sang suami

"Ya ghali?, bi-bisa dengar a-aku tidak?" Tanya deyna, dengan mata yang terus berair

Disana Iqbal melihat ke arah deyna, ia tersenyum. Masih sulit bicara baginya

"Ya ghali, sayang ku. Kenapa baru jujur sekarang?, a-aku sakit hati loh..." Ucap nya, dengan gemetar

"Ma-maaf..." Ucap Iqbal, susah payah

Lelaki itu mengidap penyakit jantung, yang bahkan keluarganya tidak tahu. Sekarang sudah parah, dan lagi ia kecelakaan

Disana rasanya sesak didada deyna, tapi ia tetap tersenyum lembut. Menatap sang suami

Disana deyna menangis memegang tangan Iqbal, seketika ia tersadar. Bahwa ada anak nya

Disana deyna menggendong sang putra, menunjukkan nya ke Iqbal. "Ya ghali, di-dia bayi kita?... Mirip banget kamu, sama a-anak-anak" ucap nya, dengan suara parau

Disana iqbal tersenyum, tangan nya berusaha menggapai sang bayi. "Kamu mau azan in dia?, atau mau digantikan dengan aku sajh?" Tanya deyna, dengan berusaha tegar

(Azan cari google)

Disana Iqbal mengazani sang bayi, meskipun terputus-putus. Tapi ditelinga deyna tetap merdu

"Nama nya azkara Azhar deqa, na-nama yang kamu pilih. Ya ghali.." ucap deyna, dengan menunjukkan wajh sang bayi

Yang amat mirip dengan Iqbal, ketiga anak nya sangat mirip dengan Iqbal.

"Ya sukra, d-dey sayang ku. Ja-jaga anak-anak ya?... Untuk sa-saya " lirih Iqbal, membuat Deyna manangis

Azka digendongan Layla lagi, sementara deyna menangis pilu. Mendengar itu

"Gak mau, aku takut gagal Tampa mu. Siapa yang mau bimbing aku kalau aku salah?, siapa yang mau ngingetin aku?

Kalau anak-anak tanya kamu kemana?, aku jawab apah?. Aku takut, aku pengen ikut kamu ajh kak.." bantah deyna, dengan menangis

"Kan ada tuhan bukan?, dia gak pernah ninggalin ka-kamu sayang " tegas Iqbal, dengan tersenyum

"I-iqbal..." Lirih deyna, ia menangis hingga matanya merah

Disana Iqbal ikut menangis, ia tak akan pernah bisa melihat istrinya menangis. Didepan nya

"Dey, kamu kuat. Ka-kamu hebat, sa-saya cuma mau tidur sebentar ajh boleh? Hehehe " Tanya Iqbal, dengan terkekeh kecil diujung nya

Iqbal tersenyum, tapi mata nya menangis. Tubuh nya sudah lelah, dan ia telah banyak meminta waktu lebih kepada tuhan nya. Dan ini saat nya ia kembali

"Gak boleh, ga-gak pokok nya enggak boleh!" Tegas deyna, dengan menggelengkan kepalanya pelan serta menangis tersedu-sedu

"Dey, sa-sayang kamu sama anak-anak. Sa-saya cemburu kamu dilihat pria lain, bimbing saya syahadat mau? " Tanya Iqbal, dengan tersenyum

"Lucian deyna sayang sama Iqbal, jangan tinggalin deyna sama anak-anak... Iqbal emang gak sayang sama deyna?" Tanya deyna, dengan menangis pilu

"Saya sangat mencintai ka-kamu, jadi mau bimbing sa-saya baca syahadat. Ya sukra?" Tanya Iqbal, lagi-lagi dengan tersenyum

Disana kesadaran Iqbal mulai menurun, deyna merasa benci keadaan saat ini. Ia tak ingin kehilangan Iqbal

"De-deyna, wanita tercantik yang pernah ada. Wa-wanita terbaik, terkuat, ibu terbaik, ter-terhebat, sa-satu-satu nya mi-milik Iqbal shakara Azka " ucap Iqbal, menguatkan deyna

"Makasih, aku sayang Iqbal. Aku cinta Iqbal, semoga kita bersama disana nanti" lirih deyna, dibalas anggukan oleh Iqbal

"A-asyhadu an la llaha illallah 
Wa asyhadu a-anna Muhammadar Rasulullah"

"Asyhadu an l-la llaha i-illallah wa asyhadu a-anna Muhammadar Rasulullah " ucap Iqbal, dengan tersenyum lembut

Disana Iqbal menutup matanya, deyna menatap alat ditubuh iqbal. Menunjukkan sudah tidak ada nafas lagi

Deyna berusaha berdiri, alat-alat itu mulai dicopot kan. Deyna memeluk tubuh sang suami erat

"Kak Iqbal! Bangun kak, kakak cinta sayang sama deyna kan? Kakak. Kenapa gak mau bangun kak!" Lirih deyna, ditelinga Iqbal

Mereka yang melihat ikut menangis, deyna terus berbisik ditelinga Iqbal. Hingga hampir setengah jam ia diposisi itu tak lelah

Menangis membasahi pipinya, meskipun sudah disuruh untuk duduk dan kembali. Deyna ngotot ingin bersama Iqbal

Disana dmsaat deyna hampir pingsan, ia mendengar sesuatu memanggilnya. Anak-anak yang memanggil nya

Membuat nya sadar, suara anak-anak nya yang merindukan nya. Ia berbisik kembali ditelinga Iqbal

"Ya ghali, aku ikhlas. Tunggu aku ya?, ya ghali dengar kan ini. Ana uhibbuka Fillah Iqbal shakara azka, aku akan mencintaimu hingga akhir hayat ku " bisik deyna, ia duduk kembali dikursi roda

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang