41

33 1 0
                                    

Saat itu dirumah sakit, deyna ditemani oleh Layla, Daffa, Fahri serta Andri

Sementara si kembar dititip ke Syifa, dan Syira. Serta ibu Andri

Deyna dipeluk oleh Layla, kedua wanita itu menangis khawatir. Mereka pun tak henti-hentinya berdoa

"Umi, perut Dey sakit.." lirih deyna, yang masih dipeluk Layla

"Sakit kenapa sayang?, kita ke dokter ayo" ucap Layla, dengan suara parau

"Gak tau umi, sakit.." lirih nya, dengan masih menangis

Antara menahan sakit, dan menahan diri agar tak menangis. Melihat Iqbal di ruang operasi

Saat itu deyna dibawa ke ruang persalinan, ia  caesar lagi. Tapi kali ini ditemani umi Layla

"Umi, kak Iqbal..." Lirih deyna, disepanjang operasi

"Sayang, tetap sadar yaa... Iqbal ada kok, disini dia ada sama kamu sayang." Tegas layla, dengan menghapus keringat deyna

Saat itu bayi lahir, tapi tak di azan in. Karena deyna ingin Iqbal yang meng azan in nya, ia sudah berjanji kepada sang suami

Sehari setelah nya deyna sudah sadar, orang tua nya pun ada. "Iqbal sadar!" Teriak Fahri, dengan tersenyum

Disana deyna yang sedang dipaksa makan oleh keluarga nya, membulatkan matanya. Ia tersenyum bahagia

Senyum nya hampir tak terlihat, ia bahkan acuh tak acuh kepada anak nya. Dirinya amat frustasi saat ini

Deyna akan turun dari ranjang rumah sakit, tapi ditahan oleh gio. "Nak jangan gini, kesehatan kamu juga penting" tegas gio

Gio ayah yang tegas, ia tak ingin putri nya menjenguk Iqbal. Karena ia berpikir, putri nya sajh masih sakit ia tak rela

"Sayang, udh napah disini dulu!" Tegas sista, dengan tegas nya

"Gak mau, aku mau ke kak Iqbal ayah ibu... Aku mau ke Iqbal" pinta nya, dengan menangis

Deyna terus menangis, meminta diantar kan kepada suaminya. seraya memohon, Hingga gio pun memutuskan untuk mengantarkan deyna

Gio membawa deyna, dikursi roda. Tapi deyna ingin membawa serta bayinya juga

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang