39

32 1 0
                                    

"saya memang punya penyakit, tapi saya yakin. Bahwa saya akan sembuh, insya Allah karena usaha dan doa-doan saya" ujar Iqbal, membuat Deyna membulat kan matanya

"Tuh kan! Sakit apah, kak.. jujur kak!" Pinta deyna, dengan menahan air matanya

Disana Iqbal tak menjawab, "Iqbal jawab---" karena deyna sudah terlanjur pingsan

.
.

"Minum obat dulu" ucap Iqbal, dengan tegas Tampa meninggikan suaranya

"Gak mau" tegas deyna, dengan menutupi tubuh nya dengan selimut

"Lucian deyna, minum obatnya!" Tegas Iqbal, Tampa meninggi

"Iqbal shakara azka! Jujur sakit apah" tegas deyna, Tampa meninggikan suaranya

"Lucian deyna jangan keras kepala! " Tegas Iqbal, dengan duduk disampingnya deyna

Disana mereka bertatapan, tak berbicara. Tapi  bagaikan beradu kata, melewati mata serta ekspresi wajh

"Iqbal shakara azka, aku gak mau minum obat. Sebelum kamu bicara sejujurnya!" Tegas deyna, dengan memalingkan wajahnya

Disana Iqbal berbisik, "mau saya makan kamu Dey?" Tanya Iqbal, dengan mengigit daun telinga deyna

"Makan ajh gak takut tuh" ucap deyna, dengan memutarkan mata nya malas

Disana Iqbal mematikan lampu kamar, mereka berwudhu terlebih dahulu. Iqbal membaca doa sebelum berhubungan badan

"Beneran dong!" Batin deyna, takut

.
.

Dijam 11 malam, deyna tersadar. Ia menatap Iqbal yang tertidur lelap

"Ya Rabb, gini banget punya suami gak mau jujur banget." Batin deyna, melihat wajh Iqbal

Iqbal sudah berusia 30 thn, sementara deyna 24 thn. Yang dimana sebulan lalu ia berulang tahun

"Nyebelin banget, tapi gemesin!" Gumam deyna, seraya menciumi wajh Iqbal

Sebenarnya Iqbal sudah tidak tidur, tapi ia biarkan sajh tingkah istri kecilnya itu.

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang