06

224 5 0
                                    

.
.

"Kak! Gimana kabar nya?" Tanya deyna, ia langsung dipeluk Fariz

Fariz hampir seusia dengan sesil, ia hanya lebih tua 3 thn. Dan ia saudara deyna dan Anayra yang berbeda ibu

Sebenernya mereka dilarang bertemu, tapi deyna hanya ingin semuanya baik-baik sajh. Anayra tak pernah menemui Fariz

Tapi anayra hanya berbicara lewat chat, atau pula telpon. Ia tak berani jika bertemu, karena ibunya sista sangat memperhatikan Anayra

"Baik?, nikah gak bilang-bilang ceritanya gimana nih dek?" Tanya Fariz, dengan mengakat sebelah alis nya

"Gak tau aku juga, tiba-tiba pas balik ada yang lamar. Kak kabar ayah sama ibu gimana?" Tanya deyna, dengan tersenyum

Ibu yang deyna maksud adalah ibu Desta ibunya Fariz, dan ayah nya. Yang ayah nya bersama istri pertama nya lagi, yaitu ibu Fariz

"Kabar ayh baik, kesehatan ibu juga membaik. Ibu sama ayh nanyain kabar kamu terus? Kapan mau main ke rumah lagi dek?" Jawab Fariz, dengan tersenyum

"Kak nanti datang ya ke pernikahan aku ya?, sama ibu sama ayah juga. Masa kakak nanti gak datang sih! Kalau gak datang aku gak mau nikah"

"Nanti bawa Senna ponakan aku, sama kak Devi ya! Awas kagak datang " tegas deyna, dengan pipi menggembung

"Iya nanti kakak datang, emang nanti abis nikah kamu masih tinggal di daerah ini kan?" Tanya Fariz, dengan mengakat sebelah alisnya.

"Hehehehe gak tau deh, tapi masih kok tenang ajh" jawab deyna, dengan tersenyum

.

.

Saat itu deyna pulang dijam 10 malam, ia bermain dirumah ayah dan ibu tiri nya dulu.

"Assalamu'alaikum aku pulang bu ayah" ucap deyna, disana seketika ibunya keluar dengan marah-marah

"Kamu kemana ajh?" Tanya sista, dengan marah

"Tadi mampir kerumah---" jawab deyna, terpotong

"Kamu ini udh mau nikah malah keluyuran! Gak bener banget jadi anak gadis!, harus nya yang nikah sama nak Iqbal itu anay ajh. Kamu gak bener!

Jangan malu maluin kami kamu?, mau jadi apah kamu kek gini hah!" Ujar sista, disana deyna hanya menundukkan kepalanya

Ibu nya sudah tak menyayangi nya lagi, semenjak memiliki Rey. Bahkan memang sebelum ia menikah dengan gio, ibunya selalu menyayangi kakak dan Anayra sajh

"Udh kamu gak ush marah-marah, nak kamu masuk terus makan bareng ayok" ajak gio, dibalas anggukan oleh deyna

Disana sang ibu menaruh banyak lauk dipiring Anayra dan Rey, deyna hanya tersenyum kikuk sajh. Saat ia perlu mengambil lauk nya sendiri

"Sakit ibu, aku juga punya hati... Bukannya enggak" batin deyna, dengan tersenyum tipis

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang