33

136 2 0
                                    

Sama seperti orang tua pada umumnya, mereka sering terbangun di malam harinya. Karena mengasuh dua bocah

4 tahun berlalu, dengan cepatnya. Hari begituh cepat berganti

Tak terasa si kembar sudah masuk TK sajh, mereka pun bagaikan Iqbal tapi versi wanita. Tapi bukannya aneh

Justru mereka sangat lucu dan menggemaskan, "kak cape ahhh, liat deh anak mu gak nurut sama aku!" Kesal deyna, dengan merengek ke Iqbal

"Sayang" panggil Iqbal, disana yang muncul tiga orang langsung yang muncul

"Aby gendong ayna" pinta ayna, si bungsu

"Enggak aby harus gendong dayna! " Pinta dayna, anak pertama mereka

"Gak boleh Aby cuma boleh gendong umma tau!" Tegas deyna, dengan menggelengkan kepalanya pula

Disana lah ketiga nya berseteru, sebenarnya bercanda juga sih. Iqbal setiap hari begituh isi rumah nya

"Sholat tahajud yuk?" Ajak Iqbal, karena tahu kedua putri dan Istri nya terbangun

"Ayok!" Ucap mereka bersamaan

Saat itu mereka sholat tahajud bersama, meskipun si kembar belum lancar sholat nya. Tapi insya Allah di latih terus oleh deyna dan Iqbal

Saat itu si kembar pun diajarkan mengaji oleh Iqbal, bahkan sejak dini. Iqbal pun bukan tipe yang memanjakan, tapi juga mendidik nya dengan sedikit keras.

Tapi ia pun selalu memanjakan ketiga wanita yang ia miliki saat ini, apalagi deyna. Ia amat memanjakan wanita itu sama ajh sih sama anak nya

Saat itu mereka bermain ditaman, deyna memakai niqab. Sementara ke dua anak nya memakai cadar

Bukan deyna yang minta, bukan pula Iqbal yang minta. Tapi sebulan lalu mereka meminta nya

..
1 bulan lalu

"Umma, ayna pengen pake umma. Cadal " pinta ayna, dengan tersenyum

"Dayna pun ingin pake cadal kaya umma" pinta dayna, sudah penasaran

"Tapi kalau gak betah, nanti bilang umma jangan dipaksakan. Nanti Aby sama umma marah? Ngerti sayang" tegas deyna, dengan tersenyum

"Ngelti umma!" Jawab mereka bersamaan

...

"Dey, saya mau jujur" lirih Iqbal, dengan tersenyum tipis

"Jujur apah?" Tanya deyna, seketika ia berhenti memakan es krimnya

"Gak jadi deh " sahut Iqbal, ia tak berani melanjutkan perkataannya

"Jujur ajh, aku bakal ngertiin kok kak " tegas deyna, dengan mata menyipit

"Gak, tadi cuma mau ngomong. Mau coba es krim kamu" celetuk Iqbal, membuat Deyna memutarkan bola matanya malas

"Astagfirullah jujur dari tadi kek!" Ucap deyna, dengan menggelengkan kepalanya pelan

"Ya Rabb, berikan hamba waktu lebih lama lagi.." batin Iqbal, dengan tersenyum getir

...,

   Amat-amat magerrrrrrr ✌️

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang