28

126 1 0
                                    

Disana mereka menggelengkan kepalanya, dijam 11 siang. Mereka memutuskan untuk pulang dulu

"Bye-bye Tante mau pulang" ucap deyna, dengan melambaikan tangan nya dari dalam mobil

"Bye-bye Tante!" Sahut Senna, dengan tersenyum

Disana Desta serta Fariz, dan ayah deyna mengucapkan hal yang sama. Bersamaan

"Hati-hati Dey sayang" ucap mereka bersamaan, membuat Deyna tertawa kecil

"Bye-bye kesayangan dey, nanti ketemu lagi wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap deyna, dibalas oleh yang lainya

.

.

saat itu mereka ziarah, dan pulang-pulanh ke Jawa sudah pagi hari sajh. (Catatan jam 1-2 pagi) 

Saat itu deyna digendong ke dalam ranjang, karena tubuh nya begituh pegal-pegal. Sementara jika ditanya Iqbal bagaimana

Ia amat mendiam, jika bersama deyna. Apalagi jika dirumah deyna, entah kenapa. Saya pun tak tahu

Dijam 3 Iqbal sholat bersama deyna, lalu melanjutkan kegiatan ibadah lain nya. Selesai itu Iqbal berbaring dipangkuan deyna

"Kak umi bilang aku gak ush ikut ziarah, karena dia khawatir sama bayi ini. Takut aku kecape an kamu ikut ajh, kamu harus ikut! Tapi mata nya dijaga ya" ujar deyna, mata nya tertutup karena lelah

Ia mengelus rambut Iqbal perlahan, rambut Iqbal agak panjang. Disana deyna melepaskan ikat rambut nya

Terurai indah rambut panjangnya, di mata Iqbal. Seketika muncul ide nakal dipikiran deyna

"Mau minta izin kuncir rambut kamu yah" pinta deyna, dengan tersenyum nakal

"Iyah " jawab Iqbal, ia memejamkan matanya

Disana deyna mengikat rambut Iqbal ditengah-tengah nya, "senyum dong kak" pinta deyna, ia tengah mengambil foto

Disana Iqbal tersenyum tipis, Sementara deyna tersenyum lebar. Hingga gigi nya terlihat jelas

"Kak iqbal senyum nya lebarin dung!" Pinta deyna, tapi malah tidak dituruti

Cup

Disana deyna mengecup bibir Iqbal pelan and singkat, membuat senyum Iqbal lebih manis. Bahkan hingga lesung pipi keduanya terlihat jelas

Cekrek
   Cekrek
       Cekrek

3 foto berhasil deyna tersenyum melihat foto itu, "maacih suami ku" ujar deyna, dengan tersenyum

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang