38

34 1 0
                                    

Iqbal semakin berat meninggalkan deyna, apalagi sudah ada anak-anak yang ia cintai. Apah ia akan kuat?, meninggalkan deyna seorang diri

Saat itu mereka bersepeda bersama, deyna diajarkan oleh Iqbal cara nya. Iqbal memegangi deyna dari belakang

"Yeyyy, insya Allah. aku bisa kak!" Ucap deyna, disana Iqbal naik sepeda yang ia sewa satu nya

Mereka naim sepeda saling mengejar satu sama lain, tertawa dan bergembira bersama.

"Dey, urusan perusahaan udh saya handle biar kamu bisa pegang ajh. Nanti kalau ada masalah, ada Vian dia sahabat saya. Asisten kepercayaan saya

Meskipun perusahaan saya masih skala kecil, tapi kalau dilatih lagi. Dan usaha serta doa, pasti bakal maju kok

Semua yang saya tahu, sudah saya ajarkan. Dan beberapa hal yang kamu lupa, saat catat dibuku " ucap Iqbal, tiba-tiba

"Ngomong apah sih! Tak jelas, orang ada kamu kok!" Tegas deyna, memalingkan wajahnya

"Enggak kalau kamu mau urus perusahaan kita ajh, nanti sebagai owner harus bijaksana yaaa. Terus perusahaan sudah atas nama kamu sayang" ucap Iqbal, dengan tersenyum mengelus sudut bibir deyna yang ada bekas saus nya

"Kan ada kamu, gak mau ah gak mau" rengek deyna, dibalas kekehan kecil Iqbal

"Iya, ada saya kok" sahut Iqbal, dengan suara parau nya

Disana Iqbal ke kamar mandi, ia menangis karena akan meninggalkan istrinya. Deyna yang ditinggal kan tersenyum pahit

Saat Iqbal kembali, ia panik karena melihat mata deyna memerah. "Kamu nangis ya?" Tanya Iqbal, panik

"Aku kira kamu kesini, udh mau jujur. Kamu mau ninggalin aku ke mana?, kamu punya wanita lain apah gimana? Jujut ajh kak!" Tegas deyna, ia menangis tersedu-sedu

"Aku gak papah kalau mau diceraikan, tapi jangan bohong gini. Sakit kak dibohongi tuh!" Lirih deyna, dengan menangis

Beruntung mereka diruangan privat, jadi tak akan ada yang mendengar. Maupun melihat

Disana Iqbal melepaskan niqab deyna, "saya gak selingkuh sekali pun, saya gak mendua kan mu sekali pun. Saya bukan bermaksud bohong

Saya hanya takut menyakiti kamu, saya hanya takut kamu khawatir. Saya akan memberi tahu kamu diwaktu yang tepat bukan sekarang ya?" Ujar Iqbal, dengan tersenyum tulus

"Kamu punya penyakit?, kamu sakit, kamu kenapa bilang Kak! Jangan kek gini ah! " Cerca deyna, dengan menangis

Disana Iqbal terdiam, membuat Deyna semakin menangis serta merengek. Dan menyelidiki Iqbal

Gus bucin itu milik deyna!! ||endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang