15

1K 140 39
                                    

"Dengarkan pendek. Gue adalah pacarnya!"
Setelah mengucapkan itu Freen mencium Becky tepat dibibirnya membuat Love , Richie dan bahkan Becky sendiri sangat kaget.

Tidak sampai disitu, Freen menarik paksa tubuh Becky agar berhadapan dengannya. Becky menutup matanya merasakan bibir Freen yang mulai bergerak melumat.

Love yang langsung sadar akan hal itu menarik Becky untuk kembali ke sisinya. Freen menatap Love sambil mengusap bibirnya pelan.

"APA APAAN LO!" Amuk Love mendorong tubuh Freen menjauh.

Freen terkekeh kecil,
"Becky aja ga protes, ko lo yang protes?"

Love berbalik ke arah Becky yang terdiam sambil merasakan jantungnya yang seakan akan mau meledak. Mata mereka beradu beberapa detik sampai Beckylah yang memutuskan kontak tersebut.

Dimata Love jelas terlihat marah dan juga rasa sakit, bahkan sedikit berkaca kaca. Jelas Becky tidak tega melihat Love seperti itu. Tapi, ini bukan salahnya kan? Freenlah yang menciumnya pertama kali.

"Kenapa pendek? Lo kalah kan?"

Love berbalik kearah Freen sambil berjalan pelan dengan tangan yang mengepal keras.

"Denger baik baik, gue ga akan pernah lepasin Becky buat lo! Lo ga berhak dapetin dia!"

Semosi Freen meninggi setelah menerima kata kata ejekan dari Love, dia mencengkram pundak Love cukup kencang dan menatap keduanya matanya tidak kalah tajam.

"Lo yang harusnya menjauh dari dia! Lo yang seharusnya ga dat-"

"Aww" Love meringis merasakan pundaknya yang sakit. Seakan baru kembali ke dunia nyata, Becky segera menghampiri Love lalu melepaskan cengkraman Freen.

"Cukup Freen! Lebih baik kamu pulang"

tidak percaya atas apa yang didengarnya Freen menatap Becky lama lalu melangkah mundur dan pergi meninggalkan Richie, Love dan Becky.

Sementara itu secara tersembunyi Love tersenyum kecil melihat kepergian Freen yang diusir oleh Becky.

Richie melenggang pergi tanpa mengatakan apa apa, ia pikir itu bukan urusannya, Beckylah yang harus menanganinya sendiri sampai selesai.

Kini tinggalnya Love dan Becky,

Becky menatap pundak Love yang tadi sempat dicengkram keras oleh Freen.

"Sakit pundaknya?"

Mendapat pertanyaan itu Love mengubah raut mukanya, dengan puppy eyes yang tidak akan pernah bisa Becky tolak.

"Heem" Jawab Love mengangguk, Becky menuntun Love menuju mobilnya dan meminta maaf atas perlakuan Freen yang kasar.

Love menggeleng pelan.

"Bukan salahmu, ini salah Freen"

Mendengar nada bicara Love yang masih tinggi, Becky segera merogoh saku jasnya lalu memberikan sebuah coklat.

"Maaf yaa, nih buat balikin mood. Kita ke pantai sekarang?"

Love dengan senyum lebar mengangguk, ia mengambil coklat itu dan memakannya pelan sambil bersenandung kecil. Bagaimana tidak, ia menang saing dari Freen. Dan Becky memilihnya untuk pergi bersama ke pantai.

"Pake dong sabuk pengamannya" Ucap Becky melirik sekilas ke arah Love lalu fokus ke jalanan didepannya. Love mencoba meraih sabuk pengamannya sendiri tapi nihil tangannya tidak dapat meraih ke belakang.

Beruntung didepan sana lampu sedang merah, Becky membantu Love memasangkan sabuk pengaman itu sambil tersenyum jahil.

"Udah gede ko ga bisa ngeraih ini. Padahal jaraknya ga jauh" Kekeh Becky pelan.

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang