26

1.1K 137 39
                                    

Waktu terus berlalu, Becky sudah membuka hampir setiap hadiah dari orang orang yang datang malam ini, kuenya pun hanya tersisa sedikit.

'Beneran ga dateng ya? Padahal ini udah mau satu jam, macetnya dimana coba?'

"Becky, selamat ulang tahun. Ini hadiah dariku. Semoga kamu suka yaa" Gemini tersenyum manis sambil memberikan kotak kecil yang dibungkus kertas berwarna Pink, warna kesukaan Becky.

Becky mengangguk dan tidak lupa mengucapkan terimakasih, ia belum berniat membukanya. Hatinya masih berharap Freen akan datang malam ini. Terlambat tidak apa apa, yang terpenting ia datang.

Kembali waktu terasa begitu cepat, kini hanya tersisa Love dan Pansa yang menemani Becky.

"Ini beneran Freen ga akan dateng?"

Love dan Pansa saling pandang, tidak tahu bagaimana caranya menghibur Becky yang pasti sakit hati. Seseorang yang dia anggap penting tidak datang saat hari spesialnya.

"Atau nanti pagi yaa? Di kantor? Sengaja kali buat aku nunggu"

Lagi lagi Becky meyakinkan dirinya sendiri, Love yang mendengar itu prihatin. Sepertinya ia menyesal memberikan Becky pada Freen.

Freen menyakiti sahabatnya tercinta, ia akan membuat perhitungan dengan Freen.

"Mending kamu tidur ya, ini udah jam 2 pagi. Lagian besok kita juga kerja kan?"

Becky mengangguk, wajahnya muram karena mengetahui bahwa Freen tidak datang malam ini. Pansa juga prihatin pada Becky, ia berpikir bahwa mungkin Freen sedang di club.

'Tapi, masa cewe nya ulang tahun dia ga datang? Beneran cinta ga si tu orang?'

Pansa melihat Love yang mengantarkan Becky ke kamarnya, sementara dirinya hanya berdiam diri menunggu Love kembali, Richie dan Gemini sedang mengobrol didepan rumah tanpa menghiraukan Pansa.

Setelah cukup lama Love kembali ke hadapan Pansa.

"Gue mumet banget dah rasanya, lo mau ajak gue keliling keliling ga?"

Senyum lebar Pansa berikan, ia senang jika orang yang ia sayang meminta tolong kepadanya.

"Ayo, kebetulan gue tau tempat yang pas buat lo."

Pansa menggenggam tangan Love lalu menariknya keluar, walau ini jam 2 dini hari tidak menyurut mereka untuk berkeliling menggunakan mobil milik Pansa.

Kini mereka berdua sudah duduk manis di dalam mobil, Pansa mengendarai mobilnya pelan dengan membukakan kaca disamping Love.

"Kenapa? Lo mikirin apa?" Tanya Pansa melihat Love yang sedari tadi diam dan melamun.

"Gatau, hati gue rasanya sakit banget kalo liat Becky kaya tadi. Lo liat kan gimana dia natap terus pintu, berharap Freen dateng. Padahal dia ga ada sama sekali kabar. Dan lo tau? Dikamar dia juga nangis. Selama gue kenal Becky, gue ga pernah liat dia nangis segitunya. Apa gue salah lepasin Becky buat sama Freen?"

Pansa melihat ke arah depan dan terkejut melihat seseorang yang tertidur dipinggir jalan.

"Loh? Itu Freen?!"

Love menyipitkan matanya ,

"Kepinggir dulu Pansa, kepinggir"

Mereka berdua berlari keluar untuk melihat apa benar orang yang tergeletak dipinggir jalan adalah Freen.

Begitu mereka sampai, Pansa bisa mencium bau alkohol begitu menyengat. Ia juga bisa memastikan bahwa itu adalah Freen.

"Dia pingsan, mungkin karena terlalu mabuk, mau bantu gue angkat dia?"

CRY FOR ME (FREENBECKY) - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang